REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog bakal mengintensifkan pengiriman beras premium ke wilayah Indonesia Timur menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan pengiriman ditujukan ke Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Hari ini, Kamis (27/11/2025), Bulog melakukan pengiriman tahap awal ke Batam sebanyak 48 ton beras premium dengan merek Setra Ramos dan Punakawan.
“Jadi bukan hanya ini nanti kita kirim ke Batam, tapi kita juga akan kirim ke wilayah-wilayah Indonesia Timur khususnya. Di Maluku, Papua, NTT, kita akan kirim juga karena saudara-saudara kita yang di Indonesia Timur banyak yang Nasrani,” kata Rizal di Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Stok di gudang Batam tercatat 3.200 ton, sedangkan di Pulau Karimun 250 ton. Cadangan beras premium di gudang besar seluruh Indonesia mencapai hampir 150.000 ton. Pengiriman ke wilayah timur rencananya dilakukan dari Sulawesi Selatan untuk menekan biaya logistik. Rizal menargetkan pengiriman dilakukan secepat mungkin agar beras premium siap didistribusikan sebelum Natal dan Tahun Baru.
Tahap awal pengiriman ke Batam diperkirakan tiba pada Rabu (3/12/2025). Langkah ini sekaligus menepis isu kebutuhan impor beras menjelang akhir tahun. Stok beras nasional saat ini tercatat 3,8 juta ton dengan produksi tahunan diprediksi mencapai 34 juta ton.
“Ini menjadi tugas kami dan kewajiban Bulog untuk menjamin tersedianya beras-beras baik medium maupun premium menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Rizal.
Selain Batam dan Indonesia Timur, Bulog juga menyiapkan pengiriman ke wilayah lain sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Harga beras premium di zona Batam ditetapkan Rp 15.400 per kilogram, relatif stabil dan lebih rendah dibanding harga pasar.
Pengiriman beras Bulog menjelang Natal dan Tahun Baru memastikan masyarakat di seluruh Indonesia, terutama wilayah dengan kebutuhan tinggi, tetap memiliki akses pangan yang cukup dan berkualitas. Stok beras siap didistribusikan secara merata sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pangan selama masa perayaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika