REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJSKT) menargetkan 86 juta peserta hingga 2021. Saat ini peserta yang terdaftar di lembaga penjaminan sosial itu sebanyak 46 juta.
Direktur Utama BPJSKT Agus Susanto mengatakan, kini hanya 27 persen jumlah pekerja di dunia yang mendapat jaminan sosial. Di kawasan Asia sendiri baru 25 persen.
Menurutnya, banyak pekerja yang layak mendapatkan jaminan sosial (eligible). "Mencapai 86 juta yang eligible, tapi kalau kita lihat di BPJS Ketenagakerjaan sekarang sudah sekitar 47 juta atau 54 persen dari jumlah tenaga kerja eligible yang jadi peserta," jelas Agus kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/6).
Sedangkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Agus, jumlah pekerja Indonesia di atas 124 juta. Hanya saja tidak semua eligible karena ada yang pekerjaannya polisi, militer, dan PNS.
"Sehingga setelah dihitung dari total pekerja tesebut hanya 86 persennya yang eligible," tutur Agus. Ia menambahkan, Bappenas sekarang tengah melakukan revisi roadmap terkait jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sepanjang 2016, Agus menyebutkan, lebih dari 361 ribu perusahaan dengan 22,63 juta pekerjanya telah terdaftar menjadi peserta aktif BPJSTK, sehingga rutin membayar iuran. Maka total pembayaran iuran pada tahun lalu pun mencapai Rp 48,62 triliun.