Rabu 16 Jul 2025 17:02 WIB

Antam Targetkan Pabrik Cetak Emas Gresik Beroperasi Penuh pada 2027

Proyek senilai Rp 1,14 triliun ini siap dukung hilirisasi dan suplai emas nasional.

Foto udara aktivitas bongkar muat nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022). PT Antam mengoperasikan tiga tambang dan pabrik pengolahan feronikel (feni) di Pomalaa sejak tahun 1968 dengan kapasitas produksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun) dengan hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas bongkar muat nikel di areal pabrik smelter milik PT Antam di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022). PT Antam mengoperasikan tiga tambang dan pabrik pengolahan feronikel (feni) di Pomalaa sejak tahun 1968 dengan kapasitas produksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun) dengan hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan pabrik pencetakan emas di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, mulai bisa beroperasi penuh pada kuartal empat (Q4) tahun 2027.

“Akselerasi pelaksanaan kegiatan konstruksi di kuartal empat tahun 2025 agar commissioning di kuartal empat tahun 2027,” kata Achmad dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Adapun proyek pabrik manufaktur logam mulia di Gresik yang dijuluki Avere ini, disebut memiliki nilai investasi senilai 70 juta dolar AS (sekitar Rp1,14 triliun).

Dia mengatakan, pembangunan proyek pabrik ini merupakan salah satu strategi perusahaan dalam percepatan hilirisasi emas.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pabrik yang tengah memasuki tahap pra-konstruksi itu nantinya dapat menghasilkan lima juta keping logam mulia batangan dan koin, serta emas industri.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa Antam nantinya akan menyerap 30 ton emas yang dihasilkan melalui fasilitas precious metal refinery (PMR), yang termasuk dalam bagian pabrik pemurnian atau smelter katoda tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

“Saat ini, kami juga sudah bekerja sama dengan anak perusahaan MIND ID yaitu Freeport untuk bisa memanfaatkan secara maksimal emas yang dihasilkan oleh Freeport, dan untuk dimanfaatkan juga oleh bangsa Indonesia (dengan) dibeli dalam bentuk kepingan-kepingan emas, yang merupakan produk asli dari bangsa Indonesia,” ujarnya

Selain itu, ia mengatakan pembangunan proyek ini juga selaras dengan pertumbuhan penjualan emas Antam di masyarakat.

“Penjualan emas PT Antam melalui brand nasional Logam Mulia juga terus meningkat, sehingga sangat membutuhkan bahan baku emas,” kata Achmad.

“Pertumbuhan kesadaran masyarakat untuk menggunakan emas sebagai instrumen investasi dan juga untuk hedging atau punya nilai-nilai itu makin meningkat,” ujarnya menambahkan.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement