Rabu 16 Jul 2025 16:47 WIB

BI Catat Rupiah Menguat 0,34 Persen Sepanjang Semester I 2025 

Posisi rupiah terhadap dolar AS yakni Rp 16.231 per dolar AS.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang berjalannya tahun 2025 mengalami penguatan tipis. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), Mata Uang Garuda terapresiasi 0,34 persen di sepanjang semester I 2025. 

“Nilai tukar rupiah hingga 30 Juni 2025 menguat sebesar 0,34 persen (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir bulan sebelumnya,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Juli 2025 yang digelar secara daring, Rabu (16/7/2025).

Baca Juga

Mengutip Jisdor BI, posisi rupiah terhadap dolar AS yakni Rp 16.231 per dolar AS. Sedangkan, angka pada awal tahun (2 Januari 2025) yakni di level Rp 16.236 per dolar AS. 

Perry menjelaskan, penguatan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya dukungan kebijakan stabilitas BI, serta berlanjutnya aliran masuk modal asing. 

“Perkembangan terkini hingga pertengahan Juli 2025 (hingga 15 Juli 2025) menunjukkan Rupiah tetap stabil di tengah meningkatnya ketidakpastian global,” lanjutnya. 

Secara umum, Perry menerangkan, perkembangan rupiah relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia dan terhadap kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS. Sehingga tetap mendukung daya saing ekspor Indonesia. 

“Perkembangan nilai tukar ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen SBN, serta konversi valas ke rupiah oleh eksportir pascapenerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA),” jelasnya. 

Ke depan, Perry menyebut, nilai tukar rupiah diperkirakan stabil, didukung komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

BI akan terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder. Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement