Jumat 21 Apr 2017 04:56 WIB

PLN Wujudkan Mimpi Warga di Pulau Bajo

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Jaringan listrik PLN (ilustrasi)
Foto: infokorupsi.com
Jaringan listrik PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Harapan masyarakat untuk menikmati pasokan listrik terwujud pada April ini setelah PLN berhasil menyambung jaringan listrik dari Pulau Sumbawa menuju Pulau Bajo melalui program listrik desa.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara Machnizon Masri mengatakan, sebanyak 120 kepala keluarga di pulau kecil yang berada di utara Pulau Sumbawa atau wilayah Desa Kwangko, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini telah terlistriki.

"Listriknya sudah tersambung, bertahap kita akan listriki seluruh calon pelanggan. Listrik yang tersambung saat ini sudah bisa dinikmati masyarakat 24 jam non stop," ujar Machnizon dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika di Mataram, NTB, Kamis (20/4).

Sementara untuk kapasitas listrik yang mengalir ke Pulau Bajo cukup untuk seluruh warga, yaitu 450 kepala keluarga. Machnizon menjelaskan, melistriki Pulau Bajo merupakan program listrik desa pada 2016.

Program ini dimulai sejak Oktober tahun lalu. PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 4,1 kilometer sirkuit (kms) untuk melistriki pulau tersebut. Sepanjang 150 meter sirkuit (ms) diantaranya melintasi perairan Teluk Saleh yang menghubungkan Pulau Sumbawa dengan Pulau Bajo.

"Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Bertahap seluruh masyarakat harus kita listriki," ucap Machnizon.

Dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, Machnizon menyebutkan, listrik sangat penting meningkatkan perekonomian warganya. Meski pun baru berlistrik, warga menilai perkembangan ekonomi masyarakat Pulau Bajo sudah mulai terlihat.

"Syukur sekarang Pulau Bajo sudah berlistrik, kami merasa merdeka, bukan hanya 100 persen, bahkan 1.000 persen." ujar Kepala Desa Kwangko, Saiful.

Saiful melanjutkan, saat ini ikan hasil tangkapan yang tidak bisa langsung dijual, bisa disimpan di lemari es. Saiful menuturkan, banyak warga sekitar yang mulai membeli lemari es begitu tahu akan dipasangi listrik di pulau ini.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Nabil (12), siswa kelas 5 SD Negeri 5 Manggalewa yang berlokasi di Pulau Bajo. "Senang, malam sudah tidak gelap lagi. Bisa belajar malam, nonton TV juga." kata Nabil.

Pada 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi NTB mencapai 77,68 persen dari target 75,90 persen. Sementara saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 78,92 persen. PLN menargetkan pada tahun 2020 rasio elektrifikasi dapat mencapai 92,75 persen.

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTB, dalam beberapa tahun ke depan PLN akan membangun beberapa pembangkit baru, antara lain PLTGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, PLTU Lombok dan PLTU Lombok 2 masing-masing berkapasitas 2x50 MW

Selain itu, pada 2017, PLN juga akan membangun jaringan kabel bawah laut untuk melistriki Gili Gede, Lombok Barat. Pembangunan kabel laut ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. "Harapannya pada tahun 2020 rasio elektrifikasi bahkan sudah di atas 95 persen," ungkap Machnizon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement