Sabtu 25 Feb 2017 04:08 WIB

CEO Freepot Pamit Balik ke AS, ESDM: Belum Ada Perkembangan Negosiasi

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada Kamis (23/2) beredar surat dari CEO Freeport McMoran Inc, Richard C Adkerson kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Dalam surat tersebut, Richard pamit kembali ke negaranya untuk urusan bisnis.

Ia mengapresiasi situasi komunikasi yang terjalin antara pihak Freeport dengan pemerintah. Kutipan lainnya ia berharap solusi bisnis yang sama-sama menguntungkan bisa segera ditemukan oleh kedua kubu.

Terkait hadirnya surat tersebut, staf khusus Menteri ESDM, Hadi M Djuraid menyatakan isi surat tersebut cuma sebatas pamitan biasa. Sementara negosiasi antara pemerintah dan PTFI belum menunjukkan progres siginifikan. "Itu kan pamitan, belum ada (progres urusan Freeport)," kata Hadi saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, di Jakarta, Jumat (24/2).

Pemerintah, lanjut Hadi akan bernegosiasi dengan Presiden Direktur PTFI. Sementara jabatan tersebut sedang kosong lantaran Chappy Hakim selaku presdir sebelumnya, mengundurkan diri. "Pasti ada (Presdir), (negosiasi) tetap sama Presdirnya (PTFI)," ujarnya menerangkan.

Pada kesempatan yang sama Hadi mencoba meluruskan kabar seputar divestasi PTFI bakal jatuh ke tangan asing. Menurut dia, itu informasi yang tidak berdasar.

"Soal isu tadi, divestasi kemudian jatuh ke asing yang lain, Cina misalnya, itu juga tidak berdasar tidak ada pembenaran, tapi kan jelas disebutkan, satu pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta nasional, atau setelah itu IPO," tutur Hadi.

Ia menegaskan pemerintah pusat siap menangani hal tersebut. Ia menyinggung nilai kapitalisasi PTFI sekitar Rp 30 triliun.  "Mungkin ini bertanya wah mahal sekali nggak punya uanglah pemerintah, BUMN, itu nggak," ujar Hadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement