Jumat 28 Nov 2025 18:05 WIB

Bluebird Resmi Masuk Solo, Target 50 Armada Beroperasi hingga Akhir 2025

22 armada Bluebird siap beroperasi pada tahap awal layanan di Solo

Wakil Direktur Utama Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono, Ketua Pengurus Kosti Solo Bernadus Sigit Sugiarto, Direktur Utama Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Surakarta Purwanti (kiri ke kanan) saat peresmian layanan Bluebird Group di Kota Solo
Foto: Ichsan Emrald Alamsyah/Republika
Wakil Direktur Utama Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono, Ketua Pengurus Kosti Solo Bernadus Sigit Sugiarto, Direktur Utama Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Surakarta Purwanti (kiri ke kanan) saat peresmian layanan Bluebird Group di Kota Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perusahaan transportasi Bluebird resmi menghadirkan layanan taksi di Kota Solo dengan menyiapkan 45 unit armada, dan menargetkan 50 armada beroperasi penuh hingga akhir 2025. Kehadiran Bluebird di Solo menjadi bagian dari strategi ekspansi perusahaan yang kini telah menjangkau 21 kota di Indonesia.

Direktur Utama PT Blue Bird Group, Adrianto Djokoseotono, mengatakan saat ini 22 armada siap beroperasi pada tahap awal layanan di Solo.

“Armada yang sudah siap ada 45 unit, dan yang sudah jalan 22 unit. Target kami sampai akhir tahun 2025 bisa mencapai 50 unit yang betul-betul beroperasi,” kata Adrianto di Solo, Jumat (28/11/2025).

Adrianto menjelaskan, evaluasi penambahan armada akan dilakukan secara rutin setiap satu hingga dua bulan, dengan mempertimbangkan pertumbuhan mobilitas masyarakat serta performa layanan di lapangan. “Kami akan review berkala setiap satu atau dua bulan untuk penambahan armada, sejalan dengan meningkatnya aktivitas dan mobilitas di Solo,” ujarnya.

Dalam operasionalnya di Solo, Bluebird menggandeng Koperasi Sopir Transportasi Indonesia (Kosti) Solo sebagai mitra lokal. Skema kemitraan tetap mengacu pada standar layanan dan sistem operasional yang berlaku di Bluebird.

“Untuk kerja sama ini kami menggunakan skema Kosti yang sudah berjalan. Sedangkan untuk rekrutmen pengemudi, tetap mengikuti aturan rekrutmen Bluebird,” ujar Adrianto.

Dari sisi mitra lokal, Ketua Pengurus Kosti Solo, Bernadus Sigit Sugiarto, menyambut baik kolaborasi ini dan menilai kehadiran Bluebird dapat memperkuat posisi pengemudi lokal di tengah kompetisi transportasi yang semakin ketat.

“Kemitraan ini memberikan dampak nyata, terutama dari sisi peningkatan akses penumpang dan pemanfaatan teknologi pemesanan. Pengemudi kami juga mendapatkan pelatihan layanan sehingga lebih siap bersaing dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan,” kata Bernadus.

Wali Kota Surakarta Respati Ardi, yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Surakarta Purwanti menyatakan Bluebird akan melengkapi sistem transportasi perkotaan di Solo yang semakin dinamis.

“Kami menyambut baik kehadiran Bluebird sebagai bagian dari penguatan jaringan mobilitas kota. Layanan terstandarisasi ini melengkapi pilihan transportasi masyarakat dan wisatawan, sekaligus meningkatkan kenyamanan serta konektivitas di Solo,” ujarnya.

Adrianto menambahkan, secara nasional total armada Bluebird saat ini telah mencapai sekitar 25 ribu unit. Namun dampak finansial dari ekspansi ke Solo baru akan terlihat dalam jangka menengah.

“Kontribusi ke pendapatan perusahaan paling realistis baru bisa dievaluasi setelah 12 bulan operasional,” katanya.

Dengan penambahan layanan di Solo, Bluebird kini beroperasi di 21 kota di Indonesia, sekaligus memperluas perannya dalam mendukung mobilitas perkotaan yang aman, profesional, dan memberdayakan masyarakat lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement