REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan dana awal Rp 7 Triliun dalam pembukaan lahan food estate seluas 250 ribu hektare di Merauke, Papua pada 2015. Lahan tersebut rencananya akan dikelola oleh BUMN yang ditugaskan pemerintah, dalam hal ini akan ditugaskan kepada Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
"Wacananya, PIHC akan membentuk anak usaha bernama PT Pangan dalam pengelolaannya, tapi ini baru wacana, ya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementan Haryono pekan lalu. Untuk sumber dananya, ia masih dalam pembahasan apakah akan berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) atau sumber lain.
Untuk saat ini, lanjut dia, Kementan masih menaruh perhatian pada masalah koordinasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat, serta terus memantau kondisi lahan dan iklim setempat agar tanaman padi tumbuh dengan baik. Adapun peran Litbang yakni menyiapkan pelaksanaan dari hulu ke hilir, mulai dari penyiapan penanaman, penyediaan varietas unggul yang cocok untuk Merauke serta mengkaji kondisi tanah dan situasi iklimnya.
Dalam perjalanannya, ditemukan bahwa kondisi tanah di lahan yang akan dibuka hampir sama dengan Jawa. Makanya, jenis benih yang akan ditabur di lahan food estate Merauke di antaranya Ciherang, Mikonggga, Sijenuk, Cidenok dan Inpari untuk kawasan rawa. "Untuk yang airnya asin, kita ada misalnya varietas banyu asin, indragiri, inpari 34," sebutnya. Karenanya, akan pula dibangun balai benih seluas 700 hektare untuk pusat perbenihan dan riset padi.