REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah akan menutup defisit Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (SPBN) 2011 dengan menerbitkan surat utang. Surat utang sebesar Rp 200 triliun itu akan diterbitakan tahun depan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rahmat Waluyanto, mengatakan pemerintah saat ini tengah menyusun pengalokasian jenis-jenis obligasi yang akan diterbitkan. "Kami belum menentukan jumlah, rinciannya, waktunya. Karena kita setelah ditetapkan defisitnya berapa dan lain sebagainya baru kita tahu jumlahnya," kata Rahmat di kantornya, Jakarta, Selasa (9/11).
Jika total sekitar Rp 200 triliun, ujar Rahmat, maka baru akan ditentukan berapa yang domestik, berapa yang internasional, berapa yang ritel, dan berapa yang nonritel. Ini termasuk berapa yang konvensional dan berapa yang syariah.
Dari sekian banyak instrumen surat utang yang sedang dikaji pemerintah, samurai bond menjadi salah satu pilihan. Rahmat yakin untuk penerbitan samurai bond ini bakal sukses seiring dengan peringkat Indonesia yang naik menjadi investment grade.
Sementara itu, sejak Januari 2010 sampai saat ini, surat utang yang telah diterbitkan pemerintah mencapai Rp 162 triliun atau 97 persen dari target di 2010. “Untuk mencapai target 100% masih ada dua kali penerbitan lagi,” ujarnya.
Secara keseluruhan total utang Indonesia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, per 31 Oktober 2010 sudah mencapai 186,43 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.664,43 triliun. Sebesar 64 persen dari jumlah sebesar itu atau 118,65 milia dolar AS berupa surat berharga negara (SBN).