REPUBLIKA.CO.ID,BONTANG--Setelah fokus pada pupuk urea, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mulai memproduksi pupuk NPK. Produksi pertama kali dilakukan satu dari dua pabrik pupuk NPK milik PKT yang baru diresmikan di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (9/8) siang.
Nilai investasi pendirian dua pabrik tersebut sebesar 14,2 juta dolar AS. Sebagai produsen urea terbesar di Tanah Air, Dirut PKT, Hidayat Nyakman, menjelaskan pembangunan dua pabrik pupuk NPK tersebut merupakan komitmen PKT dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Pemancangan pertama fasilitas produksi baru ini dilakukan pada 17 Mei 2008 lalu dengan PT Timas Suplindo sebagai kontraktor utama.
Adapun teknologi yang digunakan di dua unit pabrik NPK ini memanfaatkan desain teknologi proses dari Shanghai Research of Chemical Institute, Cina. ''Pabrik ini menggunakan teknologi steam fused granulation ini memiliki produksi total sebesar 200 ribu ton per tahun,'' katanya, dalam syukuran produksi perdana pupuk NPK, di Kaltim.
Pada akhir Juli 2010, pabrik tersebut sudah beroperasi dan produksinya ini memiliki merk dagang NPK Pelangi Super untuk subsidi dan NPK Pelangi Maxi untuk nonsubsidi. Produk itu akan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan sektor tanaman pangan dan perkebunan.