Senin 07 Jul 2025 16:31 WIB

Rupiah Melemah ke Rp16.240, Dipicu Tarif Dagang AS dan Data Ketenagakerjaan

Ketidakpastian kebijakan tarif dan sikap The Fed jadi sentimen negatif.

Sejumlah warga melakukan penukaran mata uang asing di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga melakukan penukaran mata uang asing di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh rencana Presiden Amerika Serikat (AS) menerapkan kebijakan tarif baru terhadap sejumlah negara. Pemerintah AS telah mengirim surat resmi ke berbagai negara terkait kelanjutan kebijakan tarif yang akan diberlakukan mulai 9 Juli, setelah sebelumnya ditunda sejak April.

“Presiden AS mengumumkan bahwa sejumlah tarif akan berada dalam kisaran 10 hingga 70 persen dan mulai berlaku pada 1 Agustus. Ia juga menyampaikan bahwa negara-negara yang berpihak pada blok BRICS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10 persen karena dianggap melakukan praktik anti-Amerika,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (7/7/2025).

Baca Juga

Tarif dasar sebesar 10 persen sebelumnya telah diberlakukan sejak April, dengan bea tambahan mencapai hingga 50 persen. Pemerintah AS juga dijadwalkan mengumumkan tarif baru terhadap 12 negara pada hari ini.

“Perpanjangan waktu tiga bulan ini memang memberi kesempatan negara-negara lain untuk mencapai kesepakatan dengan AS, namun minimnya informasi dan transparansi justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor,” tambahnya.

Selain faktor eksternal tersebut, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang ditopang oleh ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

“Data penggajian yang kuat pada Kamis (3/7) menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih tangguh, meskipun terdapat tekanan ekonomi. Hal ini menurunkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada dua pertemuan berikutnya,” jelas Ibrahim.

Mayoritas pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada Juli dan kemungkinan tetap mempertahankannya pada September.

Fokus pasar pekan ini tertuju pada rilis notulen rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru yang dijadwalkan pada Rabu (10/7) atau Kamis (11/7) pukul 01.00 WIB.

Pada penutupan perdagangan Senin (8/7), nilai tukar rupiah melemah 55 poin atau 0,34 persen ke level Rp16.240 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.185 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga tercatat melemah ke posisi Rp16.237 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.204 per dolar AS.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement