REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun untuk membiayai proyek hunian terjangkau dan revitalisasi simpul transportasi. Proyek ini diharapkan memperkuat integrasi permukiman dan transportasi publik di kawasan urban.
Sebagian dana dari Shelf Registered Bond II Tahap II Tahun 2024 tersebut dialokasikan untuk pengembangan kawasan Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan. Proyek tersebut mencakup pembangunan tiga menara apartemen dengan total 1.816 unit hunian, serta penyediaan fasilitas publik dan komersial.
Pengembangan ini mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) yang mendorong efisiensi ruang, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan mendukung pola hidup berkelanjutan. Lokasinya yang terhubung langsung dengan transportasi massal juga ditujukan untuk membantu mengurangi backlog perumahan nasional.
Chief Investment Officer IIF, M Ramadhan Harahap (Idhan), mengatakan pembiayaan diarahkan pada proyek-proyek yang tidak hanya layak secara komersial, tetapi juga memberikan dampak sosial.
“Obligasi ini dirancang untuk memperkuat keberlanjutan keuangan jangka panjang perusahaan serta mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial dan berdampak sosial,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (3/6/2025).
Dalam proses bookbuilding, obligasi ini mencatatkan tingkat oversubscription sebesar 2,2 kali, mencerminkan tingginya minat investor terhadap proyek-proyek berorientasi keberlanjutan. Idhan menambahkan bahwa setiap proyek yang dibiayai IIF wajib mematuhi kerangka sosial dan lingkungan yang ketat.
Obligasi dengan tenor 10 tahun ini menjadi salah satu inisiatif pendanaan jangka panjang oleh lembaga keuangan non-bank di sektor infrastruktur.
Instrumen keuangan yang diterbitkan IIF tersebut meraih dua penghargaan internasional dalam ajang Asian Banking & Finance (ABF) Corporate & Investment Banking Awards 2025, yakni Debt Deal of the Year dan Innovative Deal of the Year.
“Melalui penghargaan yang diterima, IIF akan terus memperkuat posisinya sebagai pionir dalam inovasi pembiayaan infrastruktur nasional,” kata Idhan.