REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden (Wapres) Boediono menugaskan Menteri Keuangan (Menkeu) untuk melakukan percepatan atas rendahnya belanja negara. Pasalnya, sampai 31 Mei 2010, penyerapan anggaran baru mencapai 26,2 persen.
Dari data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang diberikan pada Wapres, sampai 31 Mei realisasi belanja negara dari alokasi yang dicantumkan dalam APBN-P baru mencapai 26,2 persen. Sementara untuk periode sama pada tahun 2009 mencapai 28, 7 persen. "Menkeu mendapat tugas percepatan itu," ujar Juru Bicara Wapres Boediono, Yopie Hidayat di Istana Wapres, Senin (14/6).
Yopie mengatakan, dari rapat kondisi ekonomi dunia dan dampaknya pada Indonesia yang digelar pekan lalu, diinstruksikan salah satu cara mempercepat belanja negara tersebut adalah dengan mempercepat daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).
Diharapkan, program yang sudah ada anggarannya cepat berjalan. Hal ini tentunya juga memerlukan koordinasi dengan kementerian teknis pelaksana proyek, sehingga bisa mendorong percepatan belanja negara. "Persisnya tentu bukan Wapres dan Menkeu yang bisa mempercepat pencairan anggaran pemerintah, (melainkan) pelaksana di lapangan," kata Yopie.
Seperti diketahui, pada awal Mei lalu, Dirjen Perbendaharaan Negara Kemenkeu Heri Purnomo menyatakan bahwa belanja pada tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan 2009. Sebab, tahun lalu ada kegiatan pemilu sehingga lebih banyak belanja barang yang keluar.