Senin 01 Dec 2025 15:22 WIB

Pemerintah Belum Terima Usulan Insentif Otomotif 2026

Kemenko Perekonomian menilai industri otomotif sudah menunjukkan fondasi yang kuat.

Petugas mencoba mengisi daya mobil listrik usai peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan mesin penukar botol plastik menjadi uang atau Reverse Vending Machine (RVM) di Masjid Raya Bintaro Jaya, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (5/9/2025). BSI meluncurkan SPKLU dan RVM untuk mendukung gerakan ekonomi hijau di lingkungan berbasis komunitas masjid.
Foto: ANTARA FOTO/Putra M. Akbar
Petugas mencoba mengisi daya mobil listrik usai peluncuran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan mesin penukar botol plastik menjadi uang atau Reverse Vending Machine (RVM) di Masjid Raya Bintaro Jaya, Kota Tangerang Selatan, Banten, Jumat (5/9/2025). BSI meluncurkan SPKLU dan RVM untuk mendukung gerakan ekonomi hijau di lingkungan berbasis komunitas masjid.

REPUBLIKA.CO.ID,Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan hingga saat ini belum ada usulan resmi terkait insentif otomotif untuk tahun 2026 yang diterima dari kementerian/lembaga (K/L) pembina sektor. Meski demikian, ia menyatakan Kemenko Perekonomian tetap membuka ruang pembahasan apabila terdapat usulan baru.

“Saat ini kami belum ada pembahasan kembali dan belum menerima usulan insentif dari kementerian/lembaga pembina sektor,” kata Haryo dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (1/12/2025).

Baca Juga

Haryo menjelaskan arah kebijakan pemerintah ke depan terkait industri otomotif akan lebih difokuskan pada sejumlah hal.

Beberapa di antaranya yakni penguatan rantai nilai lokal, peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, serta dukungan yang memastikan adanya alih teknologi dan peningkatan kapasitas produksi nasional.

Dengan pendekatan tersebut, pemerintah tetap berkomitmen menjaga sektor otomotif sebagai pilar penting industri manufaktur Indonesia.

Menurut Haryo, pembahasan insentif untuk industri otomotif tahun 2026 perlu melihat perkembangan terkini industri nasional.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement