REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi video Madani Visual Parade Vol. 2 kembali dibuka. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai penyelenggara mengajak siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di seluruh Indonesia menyalurkan kreativitas mereka lewat karya visual.
Mengusung tema “Ibuku Pahlawanku”, ajang ini menjadi ruang bagi para pelajar menceritakan sosok ibu sebagai figur penting yang menginspirasi hidup mereka.
Program ini dirancang sebagai wadah pembelajaran sekaligus pembuktian kemampuan siswa SMA, dari generasi yang sangat lekat dengan dunia digital, dalam bidang produksi video, sinematografi, dan storytelling.
Melalui kompetisi ini, peserta diharapkan mampu menuangkan perspektif yang fresh mengenai perjuangan, kasih sayang, dan peran ibu dalam kehidupan sehari-hari.
Sekretaris Perusahaan PNM L Dodot Patria Ary menekankan penting bagi siswa-siswi untuk mulai membuat karya sedari dini.
“Madani Visual Parade Vol. 2 membuka kesempatan bagi siswa siswi tingkat SMA sederajat memperkuat portofolio mereka. Ini penting karena mereka segera memasuki dunia kerja maupun dunia pendidikan tinggi di bidang kreatif yang tentu membutuhkan aspek pembuktian skill,” jelas Dodot dalam keterangan Rabu (26/11/2025).
Kompetisi ini terbuka untuk seluruh siswa SMK tanpa pungutan biaya. Setiap karya yang masuk akan dinilai berdasarkan kreativitas, teknik produksi, kekuatan pesan, serta kesesuaian tema. Para pemenang berkesempatan mendapatkan penghargaan dan hadiah dengan total hingga ratusan juta rupiah.
Batas akhir pengumpulan karya video adalah 30 November 2025. Karena itu, siswa SMK diimbau segera mulai mempersiapkan konsep cerita, melakukan proses produksi, dan mengunggah karya terbaiknya sebelum tenggat waktu.
Informasi mengenai ketentuan lengkap, format video, mekanisme pengiriman, serta panduan teknis lainnya dapat diakses melalui tautan bit.ly/MadaniVisualParade.
Dengan mengangkat tema yang begitu dekat dengan kehidupan setiap individu, Madani Visual Parade Vol. 2 diharapkan mampu melahirkan karya-karya kuat dan menyentuh yang tidak hanya menampilkan kemampuan teknis, juga memperlihatkan sisi “out of box” para kreator muda Indonesia.
Kompetisi ini menjadi momen bagi siswa SMA untuk menyuarakan kisah personal mereka dan merayakan sosok ibu sebagai pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan.