Kamis 13 Nov 2025 22:28 WIB

Dibiayai APBN, Kemenag Targetkan Pembangunan Ponpes Al Khoziny Dimulai Tahun Ini

Kemenag menyebut proyek pembangunan pesantren dibiayai APBN.

Pembersihan puing reruntuhan gedung mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025).
Foto: Dok BNPB
Pembersihan puing reruntuhan gedung mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Direktur Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), Basnang Said, menegaskan pembangunan ulang Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk beberapa waktu lalu akan dilakukan pada 2025.

Dalam kunjungan ke Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis (13/11/2025), Basnang mengatakan setelah seluruh proses administrasi rampung, peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Ponpes Al Khoziny akan segera dilakukan.

Baca Juga

“Memastikan dulu administrasinya, seperti apa posisi tanahnya, kemudian hal lainnya harus dipastikan dulu. Tetapi insya Allah akan dilakukan groundbreaking pada 2025 ini,” ujarnya.

Basnang menyampaikan perkembangan rencana pembangunan ulang itu setelah berdiskusi dan sowan kepada Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH Abdussalam. Ia menegaskan, proses pembangunan kembali akan segera dimulai begitu seluruh aspek administratif selesai dipastikan.

“Tadi kami sudah berdiskusi dan sowan ke Kiai Haji Abdussalam sebagai pengasuh Al Khoziny,” ucapnya.

Terkait pendanaan, Basnang menyebut pembiayaan pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia tidak merinci besaran anggaran karena hal itu menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Mengenai kemungkinan kehadiran Presiden dalam acara groundbreaking, Basnang mengatakan hal tersebut masih dalam proses komunikasi antara Kementerian PUPR dan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Basnang menyampaikan pesan dari KH Abdussalam terkait perhatian pemerintah pusat terhadap pesantren. Menurutnya, perhatian tersebut patut disyukuri, tetapi jati diri pesantren harus tetap dijaga.

“Pokoknya tetap. Semua itu tidak boleh mengubah karakter yang dimiliki selama ini sebagai bentuk kekuatan pesantren,” tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement