REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) pada sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bersumber dari tiga skema pembiayaan. Ketiga skema itu antara lain dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN), kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta investasi swasta murni.
"Ada tiga sumber pendanaan pembangunan infrastruktur IKN," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono ketika ditanya mengenai kekuatan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara, Sabtu (1/11/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Sumber dana pertama dari APBN lebih kurang Rp48,8 triliun (2025-2028), KPBU dengan estimasi nilai Rp158,72 triliun (per Oktober 2025), kata dia lagi, dan investasi swasta murni dengan estimasi nilai Rp66,3 triliun (per Oktober 2025).
Otorita IKN saat ini memulai persiapan pembangunan ekosistem kawasan legislatif dan yudikatif menjadi bagian penting pelengkap konsep pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga cabang utama: eksekutif, legislatif, dan yudikatif (trias politica), pada pembangunan IKN tahap dua.
Pada pembangunan tahap satu telah dibangun kawasan eksekutif, kata dia pula, tahap dua pembangunan kawasan legislatif dan yudikatif yang mencakup pembangunan fisik, persiapan regulasi, hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).