REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen perusahaan mewujudkan swasembada energi nasional melalui pemanfaatan sumber energi domestik. Strategi ini mengikuti arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk mengurangi ketergantungan impor energi dan memaksimalkan potensi dalam negeri.
Darmawan menjelaskan, arahan tersebut tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034. Dalam rencana jangka 10 tahun ke depan, PLN menargetkan penambahan kapasitas listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW) dengan dominasi energi baru terbarukan.
"Energi yang tadinya impor, digantikan dengan energi yang berbasis pada domestik. Swasembada energi ini siap laksanakan Pak Menteri. Jadi, dari impor menjadi domestik, angin dari mana? Dalam negeri. Matahari dari mana? Domestik. Tenaga air dari mana? Domestik. Geotermal dari mana? Domestik. Bukan impor lagi, gitu," kata Darmawan di Jakarta, dikutip Rabu (8/10/2025).
PLN mulai mengarahkan fokus untuk memanfaatkan angin, matahari, air, dan panas bumi dari wilayah dalam negeri. Langkah ini menjadi cara ampuh untuk mengurangi beban impor energi sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional.
Darmawan menambahkan, arahan Menteri ESDM menekankan penggantian pembangkit berbasis bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dengan energi lebih murah dan andal. Upaya ini membuat listrik lebih terjangkau bagi masyarakat tanpa mengurangi kualitas pasokan.
"Nah, tentu saja ini menjadi energi yang affordable, tapi yang lebih penting juga, ini sistemnya harus andal nih Pak Dirut, siap Pak Menteri kami laksanakan, jadi andal," tutur Dirut PLN, menceritakan percakapannya dengan Menteri Bahlil.
PLN menyiapkan sistem pengelolaan energi yang andal untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil. Peningkatan kapasitas berbasis energi domestik memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung target pemerintah dalam penggunaan energi bersih.
Langkah ini berdampak sosial karena energi listrik dari sumber domestik diperluas hingga ke wilayah terpencil. Upaya pemerataan akses energi diwujudkan secara nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.