Kamis 04 Sep 2025 11:09 WIB

Pagu Anggaran Kementan 2026 Rp40 Triliun, Fokus Tingkatkan Produksi Pangan

Anggaran itu diarahkan untuk memperkuat program swasembada pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pagu anggaran Kementerian Pertanian tahun 2026 ditetapkan sebesar Rp40 triliun. Anggaran itu diarahkan untuk memperkuat program swasembada pangan, terutama peningkatan produksi padi dan komoditas strategis lainnya.

“Pagu anggaran Kementerian Pertanian ditetapkan Rp40 triliun,” kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga

Ia merinci alokasi tersebut terdiri dari belanja pegawai Rp6,9 triliun, belanja operasional Rp1,3 triliun, dan belanja non-operasional Rp31,72 triliun. Adapun pagu per eselon I antara lain: Sekretariat Jenderal Rp3,76 triliun, Inspektorat Jenderal Rp129,71 miliar, Ditjen Tanaman Pangan Rp2,75 triliun, Ditjen Hortikultura Rp503,43 miliar, Ditjen Perkebunan Rp5,99 triliun, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Rp1,16 triliun, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Rp4,42 triliun, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Rp1,51 triliun, BPPSDMP Rp4,06 triliun, serta Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian Rp15,7 triliun.

Amran menegaskan Kementan akan fokus pada empat program utama, yaitu: peningkatan ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas; penguatan nilai tambah dan daya saing industri pertanian; pendidikan dan pelatihan pompanisasi; serta dukungan manajemen.

Program prioritas 2026 meliputi peningkatan produksi padi, jagung, daging, telur, susu, serta komoditas strategis lain. Kementan juga mendorong pencetakan sawah baru, optimalisasi lahan, penyediaan air, benih unggul, pupuk bersubsidi, alsintan, serta penguatan penyuluhan dan regenerasi petani.

“Kementerian Pertanian fokus menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera meningkatkan produksi pangan strategis yang masih bergantung pada impor,” kata Amran.

Selain itu, Kementan juga mengarahkan program hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, serta mendorong substitusi impor dan peningkatan ekspor.

Pada 2026, Kementan menargetkan produksi beras 33,8 juta ton, jagung 22,7 juta ton, kedelai 343 ribu ton, cabai 3 juta ton, bawang merah 2 juta ton, kopi 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, kelapa 2,89 juta ton, daging sapi dan kerbau 514 ribu ton, serta daging ayam 4,3 juta ton.

Sebelumnya, Amran sempat meminta tambahan anggaran 2026 dari Rp13,75 triliun menjadi Rp44,64 triliun karena kebutuhan belanja operasional dan hilirisasi komoditas pertanian. Namun, dalam RAPBN 2026, pagu akhirnya ditetapkan Rp40 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement