Rabu 03 Sep 2025 16:02 WIB

Mentan: Berkat Petani RI tidak Impor Beras Sepanjang 2025

Pada 2024, Indonesia melakukan impor beras tiga hingga empat juta ton.

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton.
Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan sepanjang 2025 Indonesia tidak impor beras, membuktikan kerja keras petani dalam negeri menjaga kedaulatan pangan nasional sehingga tetap kokoh. Mentan ditemui di kawasan DPR RI Senayan Jakarta, Rabu (3/9/2025) mengatakan kondisi tahun ini berbeda dengan 2024 yang dimana Indonesia melakukan impor beras tiga hingga empat juta ton.

"Itu hasil kerja kita semua. Petani Indonesia, aku terima kasih pada petani Indonesia. Mengantar kita tidak impor (beras) pada hari, detik ini," kata Amran.

Baca Juga

Menurutnya, capaian tersebut merupakan keberhasilan kerja kolektif petani Indonesia yang mampu menjaga produksi beras nasional sehingga stok tetap terjaga pada level aman untuk kebutuhan masyarakat.

Ia menyebutkan stok beras nasional pada September 2025 mencapai sekitar 4 juta ton, jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya berkisar 1 hingga 2 juta ton.

"Tahun lalu, impor jutaan ton. Kemudian stoknya tahun lalu lebih rendah dari pada sekarang," ujar Amran.

Ia menambahkan capaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan kebijakan pangan nasional, sehingga masyarakat harus bangga terhadap gagasan besar Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kedaulatan pangan dan mengurangi ketergantungan impor beras secara berkelanjutan.

"Yang terpenting, yang menarik adalah, sampai September sekarang, tidak ada impor (beras) Benar? Tahun lalu, 3-4 juta ton. Itu yang terpenting. Kita harus bangga atas gagasan besar Bapak Presiden (Prabowo Subianto), itu paling penting," ujarnya.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement