REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi sebagai fondasi utama ekonomi rakyat. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang UMKM dan Koperasi 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menekankan bahwa UMKM dan koperasi merupakan sokoguru ekonomi nasional yang selaras dengan amanat para pendiri bangsa.
“Amanah Bung Karno dan Bung Hatta tentang kemerdekaan dan koperasi sebagai jembatan emas menuju kesejahteraan harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata. Kadin hadir sebagai mitra strategis pemerintah sekaligus naungan dunia usaha, termasuk lebih dari 60 juta pelaku UMKM dan 130 ribu koperasi di seluruh Indonesia,” ujar Anindya.
Rakornas Kadin juga menegaskan dukungan terhadap visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya pembangunan ekonomi kerakyatan. Dalam visi ini, koperasi ditempatkan sebagai agregator dan UMKM menjadi tulang punggung rantai pasok nasional.
Salah satu bentuk nyata adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diyakini mampu menggerakkan investasi ratusan miliar rupiah di daerah, melibatkan ribuan dapur umum, serta membuka pasar baru bagi peternak ayam, telur, buah, dan susu di tingkat lokal.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan, kebijakan afirmatif Presiden Prabowo melalui alokasi anggaran Rp 335 triliun untuk program MBG benar-benar berpihak kepada pelaku usaha kecil.
“Setiap dapur umum membutuhkan investasi antara Rp 500 juta hingga Rp2 miliar, dengan rata-rata 20 pemasok lokal yang terlibat. Ini membentuk ekosistem usaha baru yang betul-betul menghidupkan ekonomi rakyat di desa dan kecamatan,” katanya.
Kementerian UMKM juga tengah menyiapkan Sapa UMKM, sebuah super-aplikasi untuk memetakan kebutuhan dan kendala jutaan pelaku usaha. Aplikasi ini akan menjadi pintu masuk layanan pembiayaan, sertifikasi, hingga pemasaran agar UMKM benar-benar mendapatkan akses yang berkualitas.
Selain itu, Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini diarahkan agar 60 persen penyaluran dialokasikan ke sektor produksi. Langkah ini diharapkan memberikan multiplier effect yang lebih luas terhadap penyerapan tenaga kerja dan penguatan rantai pasok nasional.
Momentum Rakornas turut mendapat dukungan sponsor strategis. BRI, Mandiri, BTN, dan BSI berkomitmen menyediakan akses pembiayaan inklusif untuk UMKM. Sementara itu, Pupuk Indonesia mendukung ketahanan pangan berbasis koperasi desa.
Dukungan juga datang dari Tripa (PT Asuransi Tripakarta) yang menghadirkan layanan proteksi usaha, serta WONDR yang menghadirkan solusi digital untuk pemasaran produk UMKM.
Kadin menekankan pentingnya koperasi Desa Merah Putih dan koperasi modern berbasis digital sebagai agregator. Kehadiran koperasi ini akan menjembatani jutaan UMKM dengan offtaker besar, mulai dari distribusi pangan, pupuk, hingga energi.
Rakornas Kadin 2025 pun menjadi forum penting untuk mengonsolidasikan peran dunia usaha bersama pemerintah dalam mempercepat transformasi ekonomi kerakyatan dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.