REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, mengatakan Kementerian PKP, BP Tapera, Danantara Indonesia, serta lima bank Himbara sedang membahas teknis pengelolaan kucuran dana sebesar Rp 130 triliun untuk proyek perumahan. Ara menyampaikan bahwa dana Rp 130 triliun dari Danantara tersebut akan digunakan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan.
"Sekarang sedang dibicarakan Tapera dengan stafnya dan Danantara untuk bisa bicara bagaimana menjalankan yang Rp 130 triliun itu. Banknya nanti lima-limanya Himbara, termasuk BRI untuk KUR perumahan," ujar Ara di kantor Bluebird, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Kucuran dana dari Danantara, lanjut Ara, merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. Menurut Ara, sektor perumahan turut mendukung pertumbuhan ekonomi karena melibatkan banyak industri terkait.
"Pertumbuhan ekonomi ini sangat tergantung kepada sektor perumahan, karena ada 180-an industri terkait dari semen, pasir, kaca, lampu, dan sebagainya," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Danantara mengucurkan Rp 130 triliun untuk proyek perumahan yang dijalankan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, sudah berbicara dengan bank-bank Himbara, ditambah Bank Syariah Indonesia dan juga BTN, untuk memberikan pendanaan kepada proyek perumahan yang akan dibangun oleh Kementerian PKP.
"Sampai akhir tahun ini kurang lebih kami sudah hitung mungkin bisa mencapai Rp 130 triliun, dan tentunya skemanya sudah kita matangkan dan ini bisa langsung berjalan," ujar Rosan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Proyek perumahan ini dinilai sangat penting, sesuai arahan Presiden Prabowo, dan harus didukung bersama-sama oleh semua pihak.
"Buat perbankan sendiri mereka juga sangat senang, karena mereka punya jaminan juga dari rumah yang akan diberikan pembiayaan. Dan pembiayaannya juga kita akan berikan dengan subsidi bunga yang baik serta prosesnya juga kita segera mulai," kata Rosan.
Danantara disebut telah berkomunikasi dengan tim Kementerian PKP untuk memulai diskusi pelaksanaan proyek tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika