REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan potensi pasar sekunder (secondary market) rumah subsidi sangat besar. Ia mengatakan, pada 2024 pemerintah menyalurkan sekitar 200.000 unit rumah subsidi, sedangkan pada 2025 meningkat menjadi 350.000 unit.
“Kalau setiap tahun bisa mencapai angka itu, maka dalam sepuluh tahun akan ada sekitar 3,5 juta rumah subsidi. Ini adalah potensi luar biasa yang bisa menjadi sumber penghidupan baru bagi puluhan ribu broker di seluruh Indonesia,” ujar Maruarar atau akrab disapa Ara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Ara mendorong agar para broker properti ikut berperan aktif dalam pengembangan secondary market rumah subsidi. Keberadaan broker dapat menjadi bagian penting dari ekosistem perumahan nasional, terutama dalam memperlancar proses jual beli rumah subsidi yang telah memenuhi syarat untuk dilepas.
“Kalau masyarakat sudah memenuhi syarat dan ingin naik kelas ke rumah yang lebih besar, seharusnya ada mekanisme secondary market agar rumah subsidi itu bisa dijual kembali dengan tertib. Ini bisa menjadi peluang ekonomi bagi broker sekaligus memperkuat ekosistem perumahan rakyat,” katanya.
Konsep broker rumah subsidi perlu dipelajari lebih dalam dan diatur dengan baik agar sejalan dengan kebijakan pemerintah serta tetap menjaga asas pemerataan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, ujar dia.
Ara berharap ke depan kerja sama antara pemerintah, perbankan, pengembang, dan asosiasi broker seperti Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) dapat membangun sistem yang saling terhubung (link and match).
Dengan begitu, lanjutnya, pasar rumah subsidi tidak hanya tumbuh di sisi penyediaan, tetapi juga bergerak aktif di sisi transaksi dan perputaran ekonomi masyarakat.
“Kita ingin ekonomi di sektor bawah juga bergerak. Kalau ekosistem ini terbentuk, pemerataan ekonomi bisa tercapai dari atas hingga ke bawah,” kata Ara.
Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Clement Francis mengatakan siap menyukseskan program 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto.
"Kami akan membantu meningkatkan target penjualan hunian baik rumah subsidi maupun komersial," ujar Francis.