REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan media Walt Disney Co memberhentikan beberapa ratus karyawan di divisi film, televisi, dan keuangan perusahaan. Informasi ini disampaikan oleh sumber yang mengetahui langsung kebijakan tersebut pada Senin (2/6/2025) pekan lalu.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini memengaruhi sejumlah besar tim secara global, termasuk di bidang pemasaran film dan televisi, publisitas televisi, serta tim pengembangan dan pemilihan pemain (casting).
Disney, bersama sejumlah perusahaan media besar lainnya, tengah menyesuaikan strategi bisnisnya untuk merespons pergeseran pemirsa dari televisi kabel ke platform streaming. Pada 2023, perusahaan ini telah memangkas 7.000 pekerjaan sebagai bagian dari upaya efisiensi biaya senilai 5,5 miliar dolar AS.
PHK juga terjadi pada Maret lalu, ketika Disney mengurangi hampir 6 persen atau kurang dari 200 karyawan di ABC News Group dan Disney Entertainment Networks.
Meski demikian, laporan keuangan terbaru perusahaan pada Mei lalu menunjukkan kinerja di atas ekspektasi analis Wall Street. Peningkatan tersebut didorong oleh kinerja tak terduga dari layanan streaming Disney+ serta hasil positif dari unit taman hiburan.
Saham Disney sempat naik 21 persen sejak laporan keuangan tersebut dirilis, namun turun tipis 0,3 persen menjadi 112,62 dolar AS pada perdagangan Senin sore.