Selasa 06 May 2025 12:53 WIB

Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal I 2025 Melambat, BI Juga Prediksi Lebih Rendah dari Target

PDB kuartal I 2025 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,89 persen.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Bank Indonesia (BI) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari target sebelumnya, yakni di bawah 5,1 persen. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Bank Indonesia (BI) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari target sebelumnya, yakni di bawah 5,1 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,87 persen pada kuartal I 2025, menurut rilis data Badan Pusat Statistik (BPS), kemarin. Bank Indonesia (BI) juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari target sebelumnya, yakni di bawah 5,1 persen. 

“Ke depan pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan sedikit di bawah titik tengah kisaran 4,7-5,5 persen (yoy), dipengaruhi oleh dampak langsung dan tidak langsung kebijakan tarif Amerika Serikat (AS),” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga

Sebagai informasi, BI mulanya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di titik tengah 4,7-5,5 persen (yoy), yang artinya persis di angka 5,1 persen. Namun, prediksi tersebut menjadi lebih rendah, terutama seiring dengan dinamika ketidakpastian global akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dinilai dapat memengaruhi kondisi perekonomian nasional. 

BPS pada Senin (5/5/2025) mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 5,02 persen. “Perkembangan ini dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi domestik dan kinerja ekspor,” ujar Denny. 

Dari sisi pengeluaran, PDB kuartal I 2025 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,89 persen (yoy), seiring dengan aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat yang meningkat selama periode libur tahun baru dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. 

Adapun investasi tumbuh sebesar 2,12 persen (yoy), sejalan dengan realisasi penanaman modal yang tumbuh positif. Konsumsi Pemerintah terkontraksi sebesar 1,38 persen (yoy), sejalan dengan normalisasi belanja Pemerintah dibandingkan dengan belanja kuartal I 2024 yang tercatat tinggi untuk pelaksanaan Pemilu.

Kemudian, konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh positif sebesar 3,07 persen (yoy). Sementara itu, ekspor tumbuh sebesar 6,78 persen (yoy), ditopang oleh permintaan mitra dagang utama, serta ekspor jasa yang tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara. 

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), PDB kuartal I 2025 dipengaruhi LU industri pengolahan dan LU perdagangan, serta LU transportasi dan pergudangan, didukung permintaan domestik pada momen ramadan dan HBKN Idul Fitri, serta peningkatan permintaan eksternal. LU Pertanian juga tumbuh didukung oleh panen raya padi dan jagung. 

Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2025 secara tahunan tertinggi tercatat di wilayah Sulampua, diikuti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali-Nusa Tenggara. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement