Sabtu 03 May 2025 23:54 WIB

ALDEI Dorong Daya Saing Industri Logistik Lewat Kolaborasi dan Teknologi

Sinergi penting untuk menjawab tantangan di era digitalisasi.

Ketua Umum ALDEI, Imam Sedayu Pusponegoro
Foto: Dokumentasi Republika
Ketua Umum ALDEI, Imam Sedayu Pusponegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia (ALDEI) menegaskan komitmennya dalam mendorong daya saing industri logistik nasional melalui kolaborasi, pemanfaatan teknologi, regulasi yang mendukung, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Komitmen tersebut disampaikan dalam acara “ALDEI Meet Up Season 1” sekaligus halal bihalal yang digelar di kawasan Tebet, Jakarta, Rabu (30/4/2025) lalu.

Baca Juga

Acara ini dihadiri sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan perusahaan anggota, pengurus asosiasi, pemerintah, dan universitas mitra.

Ketua Umum ALDEI, Imam Sedayu Pusponegoro, menyampaikan pentingnya sinergi berbagai pihak untuk menjawab tantangan di era digitalisasi yang mempercepat laju pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Industri logistik harus mampu beradaptasi dan mengoptimalkan teknologi, memiliki regulasi yang mendukung, serta SDM yang kompeten agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Imam dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (3/4/2025).

Dewan Penasihat ALDEI sekaligus pakar logistik nasional, Dr Nofrisel, SE, MM, CSLP, Eslog, turut memberikan pandangan tentang pentingnya transformasi logistik Indonesia agar lebih terintegrasi dan kolaboratif. Menurutnya, era digitalisasi menuntut industri logistik meninggalkan pola lama yang terfragmentasi.

Dalam sesi talkshow pertama, CEO Anteraja, Handy Widiya, dan CEO KiriminAja, Fariz Gustanjung Jaya, memaparkan kolaborasi teknologi yang telah mereka lakukan.

Keduanya mencontohkan bagaimana integrasi layanan kurir dalam satu platform memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha, khususnya UMKM, dalam memilih layanan logistik sesuai kebutuhan tanpa harus berpindah aplikasi.

Direktur Pengendalian Ekosistem Digital Komdigi, Dany Suwardany, menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan regulasi baru yang lebih adaptif terhadap dinamika industri.

“Dalam waktu dekat, Kementerian Komdigi akan menerbitkan Peraturan Menteri Pos Komersial sebagai upaya mengatasi isu persaingan tidak sehat, inefisiensi industri, serta mendorong digitalisasi yang lebih luas,” kata dia.

Di sisi lain, ALDEI juga tengah terlibat dalam penyusunan Rancangan SNI Pergudangan Fulfillment bersama Direktorat Perdagangan PMSE Kementerian Perdagangan.

Standar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan fulfillment sebagai pilar penting dalam ekosistem ekonomi digital.

BACA JUGA: Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas SDM, acara ini turut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ALDEI dan dua perguruan tinggi, yakni Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia (ULBI) yang diwakili Rektor Prof I Nyoman Pujawan, serta Universitas Dian Nusantara yang diwakili oleh Wakil Rektor I Ir Margono Sugeng.

Acara ditutup dengan pemaparan dua program kerja baru dari ALDEI, yakni pembentukan Koperasi ALDEI dan peluncuran Podcast “Blog Kanan – Bincang Logistik Kawan Seperjuangan”, yang diharapkan menjadi wadah diskusi, promosi, dan kolaborasi bagi seluruh pemangku kepentingan logistik digital di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement