Jumat 25 Apr 2025 15:24 WIB

Negosiasi dengan AS, Sri Mulyani: Proposal Indonesia Paling Lengkap dan Detail

Indonesia siap menerapkan deregulasi dan reformasi birokrasi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: AP Photo/Jose Luis Magana
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia mendapatkan respons positif dari Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi perdagangan yang tengah dilakukan. Kedua pihak melakukan pertemuan bilateral, membahas sektor perdagangan. Dialog dan negosiasi terus berkembang, dan bisa mengarah ke hal-hal yang lebih teknis.

Delegasi Indonesia datang ke negeri Paman Sam untuk merespons aksi Presiden AS Donald Trump yang mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal. Pemerintah Indonesia memutuskan untuk berunding dengan AS. Sehingga, diharapkan mencapai solusi terbaik antara kedua negara.

Baca Juga

"Proposal Indonesia yang disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian, Pak Airlangga (Hartarto), termasuk proposal paling lengkap dan detail, menggambarkan suatu kerja sama saling menguntungkan," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers lewat daring, Jumat (25/4/2025).

Menkeu melanjutkan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia siap menerapkan deregulasi dan reformasi birokrasi. Ini untuk kepentingan Indonesia sendiri, sekaligus memecahkan permasalahan perdagangan kedua negara, yang juga ke level global.

Indonesia telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR). Ini bukti keseriusan kedua negara untuk berunding lebih jauh lagi. Indonesia salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal.

"Itu dianggap akan memberikan advantage atau keuntungan bagi Indonesia di dalam proses perundingan ini," ujar Sri Mulyani.

Menurutnya, feedback yang positif tersebut, akan dijadikan bekal bagi delegasi Indonesia untuk terus melakukan pembahasan di level teknis. Tentunya, diharapkan menghasilkan manfaat bagi perekonomian domestik, regional dan dunia.

Delegasi Indonesia memastikan, tawaran mereka dalam negosiasi akan mengacu kepada kepentingan nasional. Meski demikian juga tetap melihat pada aspek keseimbangan. Artinya turut mempelajari posisi Amerika Serikat di lembaga-lembaga multilateral.

Tim perundingan Indonesia dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Sama seperti penegasan Menkeu di atas, menurut Airlangga, upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh pihak AS. Semua membuka ruang dialog, serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua minggu ke depan. Kemudian terdapat momentum yang baik, mendorong reformasi struktural yang sekarang dilakukan untuk mendorong perdagangan dan investasi.

"Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kegiatan bersama, perdagangan yang adil, fair, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan, setidaknya pada lima manfaat," tutur Menko Perekonomian.

Pertama, demi memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional. Kedua, memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat, khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia. Ketiga, deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha perdagangan. "Ini yang akan menciptakan lapangan pekerjaan."

Keempat, memperoleh nilai tambah dengan kerja sama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral. Kelima, akses pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang, antara lain kesehatan, pertanian, renewable energy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement