Rabu 20 Aug 2025 13:18 WIB

Mendag: Harga Beras Mulai Turun, Distribusi SPHP Dipercepat

Jaringan distribusi diperkuat hingga ke desa lewat mitra koperasi.

Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Pemerintah mulai menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton untuk meredam gejolak kenaikan harga pangan di tengah masyarakat. Pendistribusian sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP tersebut dilakukan selama periode Juli hingga Desember 2025. Untuk harga beras SPHP tersebut dibanderol dengan harga Rp62.500 untuk kemasan 5 kg, Warga yang datang hanya boleh membeli maksimal 10 kg atau 2 kemasan beras SPHP per transaksi.
Foto: Republika/Prayogi
Warga membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) saat kegiatan Gerakan Pangan Murah di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Pemerintah mulai menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton untuk meredam gejolak kenaikan harga pangan di tengah masyarakat. Pendistribusian sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP tersebut dilakukan selama periode Juli hingga Desember 2025. Untuk harga beras SPHP tersebut dibanderol dengan harga Rp62.500 untuk kemasan 5 kg, Warga yang datang hanya boleh membeli maksimal 10 kg atau 2 kemasan beras SPHP per transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan harga beras yang sempat naik di tengah produksi melimpah, sudah mulai turun. Hal ini menyusul percepatan distribusi dan pengawasan.

“Sebagian sudah mulai turun (harga). Terus kita masih melakukan pengawasan. Sekarang yang di ritel modern juga sudah mulai banyak beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) juga mulai ini (tersedia), walaupun belum 100 persen,” kata Mendag Budi saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

Ia menilai bahwa masalah distribusi merupakan salah satu faktor dari kenaikan harga beras nasional. “Ya kalau misalnya dari ritel modern saja berkurang (pasokan berasnya), ya berarti kan distribusinya. Barangnya kan ada,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Mendag mengatakan pihaknya bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan terus mendorong penyaluran beras SPHP di pasaran agar lebih luas menjangkau masyarakat.

“Kami sama Bapanas terus mendorong, dan kami akan membantu di pengawasan di lapangan, termasuk percepatan distribusi,” kata Budi.

Di sisi lain, pemerintah melalui Bulog dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) baru-baru ini juga memastikan distribusi beras

SPHP berjalan lancar untuk menjaga stabilitas pangan nasional.

Direktur Utama Perum Bulog Achmad Rizal Ramdhani mengatakan masyarakat tidak perlu ragu karena Bulog memastikan penyaluran beras SPHP dilakukan secara maksimal, demi kemaslahatan masyarakat, serta menjaga harga beras tetap terkendali di pasar tradisional maupun modern.

Sesuai petunjuk teknis (Juknis) Badan Pangan Nasional (Bapanas) maupun Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas), Bulog bertugas sebagai operator utama dengan melibatkan berbagai jalur penyaluran, agar beras SPHP cepat sampai ke masyarakat yang membutuhkan.

Penyaluran pertama menyasar pedagang pengecer di pasar, yang menjadi garda terdepan menjual langsung kepada masyarakat, sehingga distribusi beras SPHP terasa nyata dampaknya di tingkat konsumen.

Penyaluran kedua dilakukan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), sebagai mitra strategis Bulog dalam memperkuat akses pangan di desa, sehingga distribusi beras semakin mudah dijangkau masyarakat akar rumput.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement