Ahad 17 Aug 2025 07:16 WIB

Sri Mulyani Gelontorkan Investasi Rp40 Triliun untuk Bangun 350 Ribu Rumah Subsidi

Anggaran tersebut akan diinvestasikan melalui PT Sarana Multigriya Finansial.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam konferensi pers itu disebutkan proyeksi pendapatan negara 2026 mencapai Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibanding outlook 2025 sementara belanja negara direncanakan sebesar Rp3.786,5 triliun, naik 7,3 persen dari outlook 2025.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait RAPB dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Jumat (15/8/2025). Dalam konferensi pers itu disebutkan proyeksi pendapatan negara 2026 mencapai Rp3.147,7 triliun atau tumbuh 9,8 persen dibanding outlook 2025 sementara belanja negara direncanakan sebesar Rp3.786,5 triliun, naik 7,3 persen dari outlook 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah mengalokasikan pembiayaan investasi senilai Rp40,1 triliun untuk pembangunan 350 ribu rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada tahun depan. Anggaran tersebut akan diinvestasikan melalui PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (SMF), sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan dalam bidang pembiayaan sekunder perumahan, serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

“Jadi, dalam hal ini perumahan Rp6,6 triliun dalam bentuk investasi di SMF untuk membantu target 350 ribu rumah bagi MBR,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

Baca Juga

Selain itu, pembiayaan investasi untuk BP Tapera dianggarkan sebesar Rp33,5 triliun. Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah juga akan menginvestasikan Rp9,6 triliun melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk pengadaan lahan 18 Proyek Strategis Nasional (PSN). Adapun pembiayaan pengembangan infrastruktur daerah dianggarkan Rp4 triliun melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Pemerintah turut menyalurkan pembiayaan sebesar Rp83 triliun bagi 83 ribu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang merupakan akumulasi pendanaan sepanjang 2025—2026.

“Lalu, ada investasi pendidikan (berupa beasiswa, riset inovasi, hingga pengembangan world class university) untuk LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Rp25 triliun,” lanjut Sri Mulyani.

Ia menambahkan, terdapat pembiayaan kerja sama internasional dengan Islamic Development Bank (IsDB) sebesar Rp1,6 triliun, International Development Association (IDA) Rp200 miliar, serta International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp50 miliar.

Di sektor pangan, pemerintah mengalokasikan Rp22 triliun sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Bulog untuk pengadaan beras dan gabah dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Sedangkan untuk program Sekolah Unggul Garuda, revitalisasi sekolah, hingga investasi lainnya, pemerintah menyiapkan Rp35,9 triliun.

Sri Mulyani juga menyebut ada anggaran Rp1 triliun yang akan diinvestasikan melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) untuk asuransi Barang Milik Negara (BMN) dan penanggulangan bencana.

“Dan (pendanaan program) prioritas-prioritas lainnya termasuk untuk (program) lingkungan hidup ada Rp1 triliun,” kata Sri Mulyani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement