Rabu 07 Aug 2024 18:32 WIB

Tantang Dominasi Mobil China, Hyundai Investasi Rp 449,7 Miliar

Pabrik Hyundai akan beroperasi pada 2026.

Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor akan berinvestasi 28 juta dolar AS (Rp 449,7 miliar dengan kurs Rp16.000 per dolar AS) di Thailand untuk perakitan dan baterai kendaraan listrik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor akan berinvestasi 28 juta dolar AS (Rp 449,7 miliar dengan kurs Rp16.000 per dolar AS) di Thailand untuk perakitan dan baterai kendaraan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motor akan berinvestasi 28 juta dolar AS (Rp 449,7 miliar dengan kurs Rp16.000 per dolar AS) di Thailand untuk perakitan dan baterai kendaraan listrik.

Dewan Investasi (BOI) Thailand, Rabu (7/8/2024) mengatakan pabrik yang dibangun untuk menantang dominasi produsen China akan mulai produksi pada tahun 2026..

Baca Juga

Sektor kendaraan listrik Thailand saat ini didominasi oleh produsen mobil China, termasuk BYD dan Great Wall Motors, yang menggunakan negara itu sebagai basis manufaktur untuk mengekspor kendaraan ke seluruh Asia Tenggara.

Pabrik Hyundai, yang akan berlokasi di tenggara ibu kota Bangkok, akan mulai berproduksi pada tahun 2026.

"Rantai pasokan Thailand yang kuat akan memungkinkan Hyundai untuk mendapatkan tidak kurang dari sepertiga bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkannya dari dalam Thailand, sehingga mendukung industri lokal," kata Sekretaris Jenderal BOI Narit Therdsteerasukdi.

Penjualan kendaraan listrik melonjak di seluruh Asia Tenggara, dipimpin oleh BYD, menggerogoti pasar mobil bermesin pembakaran internal yang didominasi oleh perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea Selatan.

Thailand, pusat manufaktur mobil terbesar di kawasan itu, menyumbang 55 persen dari seluruh penjualan kendaraan listrik di Asia Tenggara pada kuartal pertama, menurut Counterpoint Research.

sumber : Nikkei Asia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement