Sabtu 25 Nov 2023 17:45 WIB

Ini Persiapan ASDP di Lintas Ketapang-Gilimanuk Jelang Natal dan Tahun Baru

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan 49 unit kapal ferry.

Foto udara sejumlah kapal melakukan bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/4/2023).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Foto udara sejumlah kapal melakukan bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (11/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan 49 unit kapal ferry siap operasi untuk mengantisipasi kepadatan penumpang selama layanan angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

"Prediksi kenaikan jumlah penumpang Natal dan tahun baru sebesar 5 persen dari realisasi Angkutan Lebaran 2023 lalu penumpang diperkirakan mencapai 904.496 orang," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Baca Juga

Selain itu, ujar Shelvy, juga disediakan tujuh pasang dermaga yang terdiri atas Pelabuhan Ketapang sebanyak tiga dermaga moveable bridge (MB), satu dermaga ponton dan tiga dermaga plengsengan, serta di Pelabuhan Gilimanuk, disiapkan tiga MB, satu ponton, dan tiga plengsengan.

Arus berangkat natal diperkirakan akan terjadi pada Jumat (22/12/2023) hingga Sabtu (23/12/2023) dan arus balik pada Selasa (26/12/2023) hingga Rabu (27/12/2023). Sementara itu, diproyeksikan puncak arus berangkat kedua akan terjadi pada Jumat (29/12/2023) dan Sabtu (30/12/2023), sedangkan arus balik pada Senin (1/1/2023) hingga Selasa (2/1/2023).

Untuk memecah distribusi kendaraan, ASDP mempersiapkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo, Jawa Timur sebagai pelabuhan perbantuan saat periode puncak kepadatan penumpang. Pelabuhan Jangkar berjarak 65 kilometer dari Pelabuhan Ketapang dengan waktu tempuh 1 jam 32 menit. Pelabuhan tersebut melayani lintasan Jangkar-Lembar, Nusa Tenggara Barat dengan waktu tempuh kurang lebih 15 jam. Persiapan lain yang juga telah direncanakan adalah pengoperasian Dermaga Bulusan yang berada di selatan Pelabuhan Ketapang.

“Pengoperasian dermaga ini juga akan dilakukan sebagai alternatif kendaraan truk yang akan menyeberang ke Gilimanuk yang rencananya khusus untuk Long Distance Ferry (LDF),” ujar Shelvy.

Shelvy menuturkan, saat ini ASDP sedang dalam proses kerja sama dengan salah satu platform untuk pembelian tiket secara daring. ASDP juga akan menyiapkan kantong parkir, buffer zone untuk kendaraan penumpang dan truk.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi meninjau kesiapan sarana dan prasarana jelang Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Pelabuhan Jangkar dan Ketapang pada Kamis (23/11/2023). Firman mengatakan, peninjauan dilakukan guna mengetahui cara bertindak dan manajemen lalu lintas dalam memantapkan kesiapan unsur yang terlibat di Operasi Lilin 2023.

"Pergerakan untuk masyarakat nanti yang akan menggunakan kendaraan darat dan mode transportasi yang lain tetap didominasi oleh angkutan darat dan Bali menjadi destinasi salah satunya, sehingga kita perlu hari ini melihat kesiapan Ketapang," ujar Firman.

Dia juga menyebutkan pelabuhan di Jangkar juga akan menjadi salah satu opsi tambahan sebagai pelabuhan untuk memecah arus kendaraan yang akan menyeberang dari Ketapang selama ini baik ke Gilimanuk maupun ke Lembar.

Firman mengatakan, pihaknya akan mengomunikasikan kepada manajemen yang menggunakan kendaraan sumbu tiga untuk sementara tidak beroperasi yang rencananya akan direalisasikan sebelum tanggal 22. Tetapi, khusus kendaraan BBM, logistik sembako tetap bisa berjalan sehingga BBM dan sembako juga tidak terganggu.

Berdasarkan hasil survei daring yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) mengenai potensi pergerakan masyarakat pada masa libur natal dan Tahun Baru 2023/2024, terdapat lima daerah tujuan perjalanan terbesar.

Adapun lima daerah tersebut, yaitu Jawa Timur 15,18 persen (16,34 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 13,80 persen (14,86 juta orang), Jawa Barat 11,62 persen (12,51 juta orang), Jabodetabek 9,19 persen (9,89 juta orang), dan D.I Yogyakarta 8,92 persen (9,60 juta orang).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement