Rabu 25 Oct 2023 23:50 WIB

Sri Mulyani Catat Penerimaan Pajak Sudah Mencapai 80 Persen dari Target

Penerimaan pajak periode Januari 2023-September 2023 sebesar Rp 1.387,78 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: ANTARA/Imamatul Silfia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mencatat, penerimaan pajak periode Januari 2023—September 2023 sebesar Rp 1.387,78 triliun. Realisasi ini setara 80,78 persen dari target yang ditetapkan pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak melambat jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Tercatat pada periode Januari 2022—September 2022, penerimaan pajak tumbuh 54,2 persen.

Baca Juga

"Pada tahun lalu memang berhasil tumbuh tinggi, karena ada lonjakan harga komoditas. Sedangkan tahun ini sudah ada normalisasi, juga ada penurunan nilai impor, serta kebijakan Pengungkapan Sukarela (PPS) yang tak berulang," ujarnya saat konferensi pers APBN KiTA edisi September 2023 di Kementerian Keuangan, Rabu (25/10/2023).

Namun Sri Mulyani menyebut secara umum penerimaan pajak per September 2023 tumbuh positif terutama didorong oleh kondisi perekonomian Indonesia secara baik. 

"Jumlah tersebut sudah mencakup 80,78 persen dari target dalam APBN 2023. Kemudian, bila dibandingkan dengan tahun lalu, meningkat 5,9 persen yoy," ucapnya.

Sri Mulyani memerinci penerimaan pajak terdiri dari PPh nonmigas sebesar Rp 771,7 triliun atau naik 6,69 persen yoy. Angka ini sudah mencakup 88,34 persen dari target yang dipatok dalam APBN 2023. 

Kemudian PPn dan PPnBM sebesar Rp 536,7 triliun, serta PBB dan pajak lainnya sebesar Rp 24,9 triliun. Pendapatan PPN dan PPnBM ini juga telah mencakup 72,24 persen dari target dalam APBN 2023. 

“Sedangkan PPh Migas mengalami penurunan PPh yaitu Rp 54,31 triliun yang sudah dikumpulkan, ini artinya turun 12,66 persen dibandingkan tahun lalu karena penurunan harga minyak bumi dan gas alam,” ucapnya.

Selanjutnya PBB serta pajak lainnya sebesar Rp 24,99 triliun atau naik 22,52 persen yoy. Kelompok pajak ini juga telah mencapai 62,45 persen dari target dalam APBN 2023. Menurut Sri Mulyani kinerja pajak tersebut masih sejalan dengan perkiraan semula. Bahkan, jika dikaitkan dengan target penerimaan pajak pada tahun ini. 

 “Secara month to month selama Juni, Juli, Agustus pertumbuhan pajak kita negatif. September sudah positif kembali,” ucapnya.

Sementara itu, per September 2023 realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 451,5 triliun atau tumbuh 4,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sri Mulyani menyebut realisasi PNBP sudah melebihi target tahun ini atau 102,3 persen dari target. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement