REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memiliki sejumlah strategi dalam rangka memulihkan kembali kondisi keuangan dan bisnis perusahaan. Direktur Utama WSBP FX Poerbayu Ratsunu mengatakan pemulihan dan penyehatan keuangan akan terus dilakukan dengan berbagai upaya.
Poerbayu menyampaikan, perusahaan telah melakukan restrukturisasi, memaksimalkan perbaikan kinerja operasional, serta meningkatkan pertumbuhan pendapatan perusahaan. Poerbayu menyebut, strategi utama WSBP saat ini ialah fokus pada pelaksanaan program transformasi dan restrukturisasi bisnis.
"Dalam jangka panjang, strategi WSBP akan memaksimalkan seluruh lini bisnis terintegrasi untuk mendukung misi WSBP menjadi One Stop Solution for Customer. WSBP juga terus memperluas jangkauan pemasaran untuk memastikan pertumbuhan nilai kontrak baru baik dari Waskita Grup maupun eksternal," ujar Poerbayu saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Kemudian, lanjut Poerbayu, WSBP juga akan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip dalam manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Selain itu, WSBP juga memiliki program transformasi bisnis yang memiliki tiga pilar penting, yakni Operational Excellence, Business Nourishment, serta Technology & Digitalization.
"WSBP berupaya memperkuat dari sisi operasional dan efisiensi agar kegiatan operasional berjalan seamless serta sejalan dengan capaian prestasi keuangan," ucap Poerbayu.
Sebagai langkah konkret jangka pendek, Poerbayu mengatakan, WSBP terus menjalankan program optimalisasi aset guna mendorong pemulihan fundamental keuangan dengan melakukan sentralisasi produksi yang dipusatkan pada empat plant terbesar. Hal ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan tingkat utilitas, mengoptimalkan material yang dihasilkan dari quarry milik sendiri dalam mendukung proses produksi, hingga menjajaki bisnis jasa penyewaan alat-alat berat konstruksi guna meningkatkan pendapatan usaha.
"Dengan dilakukannya serangkaian upaya yang telah dilaksanakan sejak 2022, WSBP optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan seiring dengan rencana restrukturisasi bisnis," lanjut Poerbayu.
Menurut Poerbayu, keunggulan yang dimiliki WSBP yaitu pada segi rantai pasok yang dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan material batu di quarry, produksi beton cair atau readymix di batching plant, produksi beton precast yang masif di plant, proses pengiriman produk yang tepat waktu ke lokasi proyek, hingga proses pengerjaan konstruksi. Dengan keunggulan sebagai one stop solution construction provider tersebut, Poerbayu mengatakan WSBP telah memproduksi beton precast dan readymix unggulan serta pengerjaan jasa konstruksi di berbagai proyek infrastruktur.
"WSBP juga bermitra baik dengan banyak vendor dari berbagai jenis bidang, seperti penyedia material, pekerja konstruksi, jasa pengiriman, sewa alat, dan lain sebagainya," sambung Poerbayu.
Selain itu, lanjut Poerbayu, WSBP juga terus berinovasi menghadirkan produk-produk yang unggul. Berbagai inovasi produk yang telah dihasilkan antara lain SPRigWP, bantalan jalan rel tipe 1067 dan 1435, tiang listrik beton, dan inovasi lainnya.
"Saat ini produk beton yang banyak digunakan adalah produk spun pile dan girder untuk proyek jalan tol, jembatan, gedung, dan lain-lain," ucap Poerbayu.
Terakhir, Poerbayu melihat peluang pasar infrastruktur dan konstruksi secara umum masih sangat potensial untuk digarap baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pasar infrastruktur masih didorong oleh penyelesaian proyek strategis nasional seperti jalan tol, pembangunan Kawasan bendungan, dan penyelesaian IKN.
"Sektor migas juga menunjukan peluang besar untuk perusahaan konstruksi dan manufaktur beton, yang mana WSBP meraih kontrak Proyek LNG Terminal dan Regasifikasi di Sumbawa," kata Poerbayu.