Senin 17 Nov 2025 11:35 WIB

Angka Pengangguran Naik di Lima Daerah Jateng

Terdapat 12 kabupaten/kota dengan TPT di atas rata-rata provinsi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah pencari kerja mendaftar lowongan kerja pada acara Job Fair 38 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah pencari kerja mendaftar lowongan kerja pada acara Job Fair 38 di Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2025 sebesar 4,66 persen atau 1,04 juta orang. Angka ini turun 0,12 persen dari Agustus 2024 yang mencapai 4,78 persen. Namun, penurunan tersebut tidak merata di seluruh daerah.

Dari 35 kabupaten/kota, sebanyak 30 daerah mencatat penurunan TPT, sementara lima lainnya mengalami kenaikan, yaitu Tegal (7,61 persen), Banyumas (6,26 persen), Sukoharjo (4,32 persen), Kudus (3,23 persen), dan Rembang (2,90 persen).

Baca Juga

Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan terdapat 12 kabupaten/kota dengan TPT di atas rata-rata provinsi.

Brebes menempati posisi tertinggi dengan 8,07 persen, disusul Kabupaten Tegal (7,61 persen), Cilacap (7,40 persen), Pemalang (6,61 persen), Banyumas (6,26 persen), Kota Tegal (5,82 persen), Kota Semarang (5,65 persen), Banjarnegara (5,39 persen), Batang (5,07 persen), Kebumen (4,95 persen), serta Kota Pekalongan dan Purbalingga masing-masing 4,83 persen.

Sementara itu, lima daerah mencatat TPT lebih rendah dibanding tingkat provinsi, yakni Wonogiri (2,16 persen), Temanggung (2,31 persen), Rembang (2,90 persen), Boyolali (2,97 persen), dan Grobogan (3,12 persen).

“TPT tertinggi dicapai Kabupaten Brebes sebesar 8,07 persen dan terendah di Kabupaten Wonogiri sebesar 2,16 persen,” kata Endang, Ahad (16/11/2025).

Dilihat dari latar belakang pendidikan, TPT di Jateng masih didominasi lulusan SMK sebesar 9,2 persen. Lulusan universitas berkontribusi 5,23 persen, sementara lulusan SD ke bawah menyumbang 2,41 persen.

Jika dibedakan berdasarkan jenis kelamin, TPT laki-laki mencapai 4,82 persen atau turun tipis 0,01 persen dari tahun lalu. TPT perempuan 4,43 persen, atau turun 0,28 persen dibanding 2024. Di wilayah perkotaan, tingkat pengangguran tercatat 5,03 persen, lebih tinggi dari pedesaan yang sebesar 4,17 persen.

Penurunan TPT 0,12 persen setara dengan berkurangnya sekitar 7.000 penganggur dalam setahun. “Sekarang tercatat 1,04 juta orang penganggur,” ujar Endang.

Per Agustus 2025, penduduk usia kerja (PUK) di Jateng tercatat 30,04 juta orang, meningkat 325 ribu dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, 22,34 juta termasuk angkatan kerja, naik 427 ribu dari Agustus 2024. Sementara non-angkatan kerja turun menjadi 7,7 juta orang.

Dari total angkatan kerja tersebut, 21,3 juta sudah bekerja, dan 1,04 juta lainnya masih menganggur. “Sepanjang periode Agustus 2024 sampai Agustus 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 434 ribu orang,” kata Endang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement