Senin 17 Nov 2025 12:20 WIB

Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas, Sentimen Pasar Mulai Pulih

Analis menilai tekanan komentar pejabat The Fed masih membatasi penguatan rupiah.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin (17/11/2025) di Jakarta melemah 19 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.726 per dolar Amerika Serikat (AS). (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin (17/11/2025) di Jakarta melemah 19 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.726 per dolar Amerika Serikat (AS). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Senin (17/11/2025) di Jakarta melemah 19 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.726 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.707 per dolar AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi nilai tukar rupiah menguat terbatas didukung sentimen pasar yang pulih, namun masih tertekan komentar para pejabat Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas didukung oleh pulihnya sentimen di pasar, namun tertekan oleh pernyataan hawkish dari beberapa pejabat The Fed,” ucapnya di Jakarta, Senin.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic disebut menghendaki tingkat suku bunga The Fed dipertahankan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Desember 2025. Adapun Presiden Federal Reserve Bank Dallas, Lorie Logan, menentang pemangkasan suku bunga. Sementara itu, Presiden The Fed Kansas City, Jeff Schmid, menyampaikan bahwa inflasi AS masih sangat tinggi.

Seperti diketahui, dalam rapat FOMC pada 29 Oktober 2025, The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis points (bps) menjadi kisaran 3,75–4 persen. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan belum ada kepastian mengenai pemangkasan lanjutan saat pertemuan FOMC yang akan dilakukan pada 9–10 Desember.

Di samping itu, investor juga cenderung wait and see mengantisipasi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) dan rilis neraca transaksi berjalan kuartal III 2025 Indonesia pada pekan ini. “RDG BI diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 bps. Hal ini akan negatif bagi rupiah. Neraca transaksi berjalan diperkirakan akan surplus kecil, namun ini lebih baik daripada defisit pada sembilan kuartal beruntun dan bisa mendukung rupiah,” ungkap Lukman.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp16.650–Rp16.750 per dolar AS pada hari ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement