Jumat 11 Aug 2023 19:57 WIB

Pekan Kedua Agustus, Aliran Modal Asing Kabur Rp 14,59 Triliun

Selama 2023, nonresiden beli neto Rp 92,12 triliun di pasar SBN.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Bank Indonesia.
Foto: Bank Indonesia
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing keluar dari pasar RI pada pekan kedua Agustus 2023. Berdasarkan data transaksi 7-10 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 14,59 triliun. 

“Ini dari beli neto Rp 1,45 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 16,04 triliun di pasar saham,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (11/8/2023). 

Baca Juga

Selama 2023, Erwin mengatakan, berdasarkan data setelmen hingga 10 Agustus 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 92,12 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 22,74 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun per 10 Agustus 2023 sebesar 78,99 basis pon (bps) "Angka ini naik dibandingkan per 4 Agustus 2023 sebesar 76,76 bps,” ujar Erwin. 

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,31 persen pada akhir Kamis (10/8/2023). Lalu pada Jumat (11/8/2023) yield SBN 10 tahun naik ke level 6,33 persen.

Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 15.180 per dolar AS pada Kamis (10/8//2023). Selanjutnya rupiah dibuka pada level Rp 15.200 per dolar AS pada Jumat (11/8/2023). 

Erwin memastikan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. “Ini dilakukan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” jelas Erwin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement