Selasa 11 Jul 2023 07:01 WIB

Ada Sentimen Inflasi, Analis Rekomendasikan 20 Saham Trading Pekan Ini

Para investor diimbau untuk memperhatikan sentimen domestik dan eksternal.

Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berada di depan layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). Usai cuti bersama Lebaran 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (26/4) dibuka menguat 60 poin (0,88 persen) ke 6.877.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino merekomendasikan 20 saham untuk perdagangan minggu ini di tengah adanya sentimen inflasi.

Ia mengimbau para investor untuk memperhatikan sentimen domestik dan eksternal. Dari domestik, para investor wajib menyimak Data Indeks Keyakinan Konsumen dan Data Penjualan Mobil.

Baca Juga

"Investor akan menunggu data indeks keyakinan konsumen pada bulan Juni untuk melihat seberapa optimis mereka terhadap kondisi ekonomi saat ini dan di masa akan datang. Pada Mei lalu indeks keyakinan konsumen naik menjadi 128.3 dari sebelumnya 126.1, ditopang oleh indeks ekonomi saat ini dan indeks ekspektasi konsumen yang meningkat," kata Mino dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/7/2023)

Terkait Data Penjualan Mobil, imbuhnya, investor akan menunggu data penjualan otomotif roda empat untuk bulan Juni 2023. Sebagai catatan pada Mei lalu penjualan Mobil berbalik naik 39 persen secara bulanan (month on month) atau 65 persen secara tahunan (year on year) setelah pada bulan sebelumnya mengalami penurunan cukup tajam. Penjualan mobil wholesales pada Mei lalu tercatat sebanyak 82,097 unit naik dari sebelumnya 58,911 unit.

Dari eksternal terdapat sentimen Non-Farm Payrolls, pidato dari beberapa pejabat The Fed, inflasi konsumen dan produsen untuk bulan Juni, serta perkembangan harga komoditas.

"Setelah pada Mei lalu inflasi turun menjadi 4 persen yoy dari sebelumnya 4.9 persen yoy, inflasi Juni diprediksi akan melanjutkan tren penurunannnya menjadi 3.1 persen yoy. Sementara itu angka inflasi inti juga diprediksi turun menjadi 5 persen yoy dari sebelumnya di Mei 5.3 persen yoy," jelasnya.

Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada minggu lalu ditutup menguat sebesar 0,8 persen dengan dukungan sejumlah sektor seperti energi menguat sebesar 4,6 persen, konsumer non-primer sebesar 4,5 persen dan sektor barang baku sebesar 3,3 persen. Sementara itu sektor yang melemah paling dalam yakni sektor teknologi sebesar -0,8 persen disusul sektor kesehatan -0,3 persen dan sektor keuangan -0,2 persen.

Mino menambahkan, sejumlah sentimen penopang market pada minggu lalu yakni naiknya indeks manufaktur, kembali turunnya angka inflasi dan aksi beli investor asing.

Terkait kembali turunnya angka inflasi, ia menegaskan pada Juni lalu inflasi kembali turun menjadi 3,52 persen yoy dari sebelumnya 4,00 persen yoy. Angka inflasi tersebut lebih baik dari perkiraan di level 3,62 persen yoy.

"Sejalan dengan inflasi umum, inflasi inti juga tercatat kembali turun menjadi 2,58 persen yoy dari sebelumnya 2,66 persen yoy. Inflasi inti ini lebih rendah dari konsensus 2,64 persen yoy," ujar Mino.

Dihadapkan pada data pasar dan dukungan sentimen pekan ini, Mino merekomendasikan 20 saham untuk trading hingga 14 Juli 2023, yakni:

BRIS (Support: 1.650, Resistance: 1.800)

BTPS (Support: 2.050, Resistance: 2.400)

BBCA(Support: 8.900, Resistance: 9.200)

BMRI (Support: 5.025, Resistance: 5.275)

EXCL (Support: 1.950, Resistance: 2.170)

ISAT (Support: 8.600, Resistance: 9.500)

MTEL (Support: 650, Resistance: 700)

TOWR (Support: 1.035, Resistance: 1.165)

ASII (Support: 6.625, Resistance: 6.975)

PGAS (Support: 1.300, Resistance: 1.400)

JSMR (Support: 3.800, Resistance: 4.060)

AALI (Support: 7.450, Resistance: 8.050)

MAPI (Support: 1.665, Resistance: 1.850)

ERAA (Support: 476, Resistance: 525)

ACES (Support: 670, Resistance: 765)

ANTM (Support: 1.900, Resistance: 2.050)

MDKA (Support: 3.060, Resistance: 3.600)

SCMA (Support: 160, Resistance: 180)

MNCN (Support: 645, Resistance: 725)

ESSA (Support: 585, Resistance: 750)

 

*Berita ini tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan maupun kerugian atas perdagangan saham di bursa efek. Pembaca diimbau bijak mengelola keuangannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement