REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BOSNET Distribution Indonesia menegaskan posisinya sebagai salah satu penggerak utama transformasi distribusi nasional. Di tengah kompleksitas rantai pasok dan tuntutan efisiensi yang makin tinggi, perusahaan mengembangkan strategi berbasis data, digitalisasi, dan kolaborasi operasional untuk memperkuat layanan distribusi modern di Indonesia.
Presiden Direktur BOSNET, Surianto Tjhin, menuturkan bahwa distribusi yang efektif tidak lagi cukup hanya mengandalkan sistem digital. Menurut dia, integrasi data, akurasi keputusan, dan kolaborasi lintas mitra menjadi fondasi baru yang menentukan keberhasilan bisnis.
Ia menyebut bahwa data kini memegang peran penting dalam menekan biaya, memperkuat kontrol operasional, dan mempercepat pertumbuhan perusahaan yang menggunakan layanan BOSNET.
Tiga pendekatan utama disiapkan BOSNET untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama, high-level consultancy yang membantu perusahaan merumuskan strategi pertumbuhan berbasis data penjualan, distribusi, serta biaya operasional. Konsultasi ini dirancang agar keputusan bisnis dapat diambil lebih cepat dan tepat sasaran.
Kedua, digitalisasi yang menjadi ciri utama BOSNET sejak awal berdiri. Melalui lebih dari 40 solusi digital, BOSNET mendorong perusahaan beralih dari proses manual menuju sistem yang real-time dan terintegrasi. Digitalisasi ini memberikan visibilitas menyeluruh pada alur distribusi mulai dari prinsipal hingga outlet, sekaligus membantu mengoptimalkan inventori dan melindungi aset di seluruh jaringan distribusi.
Pendekatan ketiga adalah sharing operations. Model ini mendorong kolaborasi antar mitra distribusi, termasuk berbagi armada, gudang, dan sumber daya operasional. Skema tersebut memungkinkan perusahaan memperluas jangkauan pasar tanpa memerlukan investasi besar, namun tetap mempertahankan efisiensi operasional.
Surianto menambahkan bahwa nilai tambah BOSNET terletak pada dampak langsung dari transformasi distribusi tersebut terhadap kinerja bisnis. Menurut dia, perusahaan yang mengadopsi solusi BOSNET dapat merasakan peningkatan efisiensi, penurunan kehilangan, serta produktivitas yang lebih baik.
“Transformasi distribusi itu soal bagaimana data dan kolaborasi bisa menciptakan efisiensi yang berdampak langsung pada pertumbuhan,” ujarnya berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/11/2025).
Memasuki 2026, BOSNET memprioritaskan integrasi data, peningkatan efisiensi operasional, dan kerja sama dengan lebih banyak mitra distribusi. Perusahaan menargetkan terbentuknya ekosistem distribusi yang lebih cerdas, transparan, dan adaptif terhadap dinamika pasar nasional.