Kamis 30 Mar 2023 16:54 WIB

Pertemuan Pengusaha Indonesia dan China Didorong Perkuat Hubungan Kedua Negara

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan 20 perusahaan dari China.

Forum international China dan Indonesia, Choice Match, Supply and Purchase Matchmaking Meeting, China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council
Foto: Dok. Web
Forum international China dan Indonesia, Choice Match, Supply and Purchase Matchmaking Meeting, China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan Pengusaha Indonesia dan China bertemu di Jakarta, dalam forum 'Choice Match – Supply and Purchase Matchmaking Meeting, China Council for the Promotion of International Trade Commercial Sub-Council (CCPIT CSC)'. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan 20 perusahaan dari China ke Indonesia.

Dilansir dari China.org, Kamis (30/3/2023), CCPITCSC Exhibition Dept Head, Xiong Canxin mengatakan, kegiatan itu bagian dari usaha meningkatkan kerja sama kedua negara. Perwakilan perusahaan China di kegiatan itu berharap bisa menjalin kemitraan dengan pengusaha Indonesia dan meningkatkan hubungan bisnis. 

"CCPITCSC membawa rombongan yang terdiri dari 20 peserta perusahaan Tiongkok yang bergerak dalam bidang pet supplies, pakaian dan sepatu, jewelry and metal accesories, energi terbarukan, manufacturing sports equipment, home appliances dan consumer electronics, serta cross border payment," kata dia.

Kegiatan bertajuk "Expand The Market, Grab The Orders” itu salah satu dari rangkaian promosi CCPITCSC di Asia Tenggara. “Choice Match-Supply and Purchase Matchmaking Meeting” itu bagian dari supply & purchase matchmaking meeting yang diselenggarakan oleh CCPITCSC. Digelar pula kegiatan sejenis di Malaysia dan Thailand. Kegiatan di Malaysia dan Thailand dilakukan selepas dari Indonesia. "Ke depan, kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan agar memperkuat hubungan bilateral," kata dia.

Analis Perdagangan Madya pada Kemendag RI Dwinanto Rumpoko mengatakan, China mitra dagang utama Indonesia. Selepas pandemi Covid-19, hubungan dagang  Indonesia dengan banyak negara perlu direvitalisasi dan diadaptasi. "Bukan hanya adaptasi, kita perlu juga transformasi," kata dia. 

Selama ini, hubungan dagang Indonesia sudah bagus. Setiap tahun, rata-rata 23 persen ekspor Indonesia ditujukan ke China. Tidak ada negara dengan porsi tujuan ekspor Indonesia melebihi China. Meski demikian, promosi perdagangan China- Indonesia masih terus dilakukan. Fokus utamanya meningkatkan jaringan rantai pasok industri di antara kedua negara.

Dwinanto mengatakan, forum seperti yang diselenggarakan CCPITCSC perlu terus digalakkan. "Kami mengundang pelaku usaha China melihat peluang di Indonesia," ujarnya.

Sementara, Wakil selaku ketua Departemen BAPEPAN Kadin Kevin Wu mengatakan, kegiatan itu bagian dari sinergi pengusaha Indonesia dan Tiongkok. Sebagai rumah besar pengusaha Indonesia, KADIN akan terus berusaha mempertemukan pengusaha Indonesia dengan berbagai negara. "Kami mengharapkan hubungan dua arah. China punya Jalur Sutera, Indonesia punya Jalur Rempah. Indonesia sudah terkenal berabad lalu. China mitra dagang Indonesia sejak dulu," ujarnya.

sumber : China.org
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement