Senin 27 Mar 2023 18:26 WIB

Freeport akan Tambah Saham di Smelting Indonesia Jadi 65 Persen

Kapasitas pengolahan tersebut akan ditingkatkan menjadi 1,3 juta ton.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport. PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan bakal menambah kepemilikan saham di PT Smelting Indonesia lewat pembiayaan ekspansi kapasitas pengolahan konsentrat.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport. PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan bakal menambah kepemilikan saham di PT Smelting Indonesia lewat pembiayaan ekspansi kapasitas pengolahan konsentrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) menyampaikan bakal menambah kepemilikan saham di PT Smelting Indonesia lewat pembiayaan ekspansi kapasitas pengolahan konsentrat.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan, sejauh ini kapasitas pengolahan konsentrat tembaga PT Smelting Indonesia di Gresik, Jawa Timur baru mencapai 1 juta ton per tahun. Kapasitas pengolahan tersebut akan ditingkatkan menjadi 1,3 juta ton.

Baca Juga

"Biaya ekspansi yang dilakukan di Smelting Indonesia 250 juta dolar AS yang sepenuhnya dibiayai PTFI. Sebagai kompensasinya, saham PTFI di Smelting Indonesia yang sekarang 39,5 persen akan meningkat jadi 65 persen setelah ekspansi selesai," kata Tony dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (27/3/2023).

Lebih lanjut, Tony menjelaskan, pihaknya telah menyusun skema bisnis baru untuk jasa pengolahan konsentrat. Konsentrat yang diolah tersebut tetap dimiliki PTFI sampai diproduksi dan dijual. "Setelah itu baru dia beralih sementara ke pihak yang mengelola yaitu PT Smelting Indonesia," kata Tony.

Menurutnya, mekanisme bisnis baru tersebut sudah dimulai sejak Januari 2023. Namun, kegiatan pemasaran dan kontrak penjualan masih tetap dilakukan PT Smelting Indonesia atas nama PTFI.

Ditargetkan, mekanisme baru tersebut akan diterapkan secara penuh pada 2024 di mana proses pemasaran dan kontrak perjualan untuk produk sampingan akan dilakukan langsung oleh PTGI. Sedangkan, pemasaran tembaga katoda akan dilakukan oleh Smelting Indonesia sampai 2031 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement