Kamis 13 Oct 2022 14:59 WIB

Fasilitasi Generasi Milenial, BTN Sediakan KPR Sistem Sewa

KPR Rent to Own berikan kesempatan milenial sewa hunian tiga tahun sebelum beli

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan Bank BTN melayani nasabah di Kantor Cabang Jakarta Harmoni. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) rent to own. Adapun KPR rent to own adalah skema baru bagi masyarakat dapat menyewa hunian impian dalam jangka waktu maksimal tiga tahun sebelum membeli.
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan Bank BTN melayani nasabah di Kantor Cabang Jakarta Harmoni. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) rent to own. Adapun KPR rent to own adalah skema baru bagi masyarakat dapat menyewa hunian impian dalam jangka waktu maksimal tiga tahun sebelum membeli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan produk kredit pemilikan rumah (KPR) rent to own. KPR rent to own adalah skema baru bagi masyarakat dapat menyewa hunian impian dalam jangka waktu maksimal tiga tahun sebelum membeli.

Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar mengatakan, program ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat khususnya generasi milenial maupun generasi Z. Adapun program ini berangkat dari konsep kepemilikan rumah yang menggunakan mekanisme sewa untuk memiliki rumah dengan cara kredit pada masa akhir sewa.

“Kami memahami, sebagian besar generasi saat ini lebih memilih untuk mengontrak atau menyewa rumah karena alasan belum mempersiapkan uang muka di lokasi yang dekat dengan lingkungan kerja yang biasanya berlokasi di perkotaan, sehingga mereka ragu memiliki rumah,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis (13/10/2022).

Rent to own juga dapat membantu masyarakat yang belum bankable karena dengan menggunakan skema rent to own mereka terlatih untuk membayar cicilan secara teratur dan akan menjadi penilaian dalam pemberian KPR setelah masa sewa selesai. Masyarakat dapat membayar uang sewa setiap bulan sekaligus mengalokasikan tabungan pembelian rumah," ucapnya.

Menurutnya, penyaluran KPR rent to own, perseroan menggandeng dua rent to own provider yaitu CicilSewa dan TapHomes. Keduanya merupakan rent to own provider yang sudah memiliki kerja sama dengan banyak developer dan memiliki pilihan hunian yang banyak dan bervariasi ditawarkan ke konsumen.

“Kedua mitra kami baik CicilSewa dan TapHomes menjadi mitra strategis BTN dalam menyalurkan KPR BTN rent to own, karena keduanya memiliki infrastruktur yang bagus, dengan fitur yang menarik dan memudahkan konsumen untuk memiliki rumah impiannya,” ucapnya.

Rent to own provider berperan sebagai one stop shopping untuk perumahan. Adapun prosesnya yaitu, pertama konsumen memilih rumah yang terkualifikasi oleh rent to own provider. Kedua, konsumen melakukan pembayaran uang muka mulai dari lima persen.

Ketiga, rent to own provider dan konsumen melakukan perjanjian sewa dengan opsi pembelian sesuai harga yang sudah disetujui sejak awal. Keempat, konsumen mulai masuk ke masa sewa dan melakukan pembayaran yang mencakup tabungan uang muka.

Terakhir, setelah konsumen memiliki tabungan uang muka sebesar 10 persen, maka konsumen dapat mulai mengajukan KPR BTN rent to own. Namun, jika konsumen tidak ingin melanjutkan masa tinggal, maka rent to own provider akan menjual rumah dan konsumen akan mendapatkan pengembalian dengan persentase tertentu dari tabungan.

Adapun syarat pengajuan KPR rent to own di antaranya berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki KTP, NPWP, rekening koran, dan berpenghasilan tetap. Terkait pekerjaan, perseroan menerapkan syarat mulai dari pegawai atau penghasilan usaha untuk wiraswasta dan profesional di mana penghasilannya cukup untuk menjamin kelancaran angsuran.

Namun, program ini juga dapat menyasar kelompok pekerja informal seperti freelancer dan entrepreneur lainnya. Dari sisi lain, suku bunga kredit KPR BTN rent to own disebutkan akan sama dengan KPR non-subsidi.

Hirwandi menilai, program KPR BTN rent to own tidak hanya memudahkan masyarakat dalam membeli rumah, namun juga membantu pengembang perumahan untuk memasarkan huniannya.

“Saat ini sudah lebih dari 20 pengembang hunian tapak maupun vertikal bekerja sama dengan rent to own provider. Ke depan akan semakin banyak lagi tentunya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement