REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Wanita terkaya di Asia yang juga merupakan Co-Chairman Country Garden Yang Huiyan kehilangan setenagh kekayaannya. Kekayaan Huiyan sebelumnya mencapai 33,9 miliar dolar AS, melampaui kekayaan yang dimiliki oleh miliarder China Fan Hongwei dan Wu Yajun.
Hanya saja kini Country Garden menunjukkan tingkat krisis uangnya. Dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/7/2022) perusahaan tersebut mengatakan ingin mengumpulkan dana senilai 520 juta dolar AS melalui penjualan saham baru dengan harga diskon.
Upaya China untuk mengendalikan harga properti dan kampanye kemakmuran bersama Presiden Xi Jinping telah mengakhiri pertumbuhan pesat selama bertahun-tahun untuk industri yang mewakili sekitar 70 persen kekayaan rumah tangga. Krisis real estat yang pertama menjerat pengembang telah mengambil giliran lain akhir-akhir ini, dengan ratusan ribu pembeli rumah menghentikan pembayaran hipotek pada proyek yang dihentikan.
Sementara sekuritas Country Garden bertahan relatif baik pada awal krisis properti, sahamnya sekarang menuju bulan terburuk sejak 2011. Bahkan salah satu obligasinya mencapai rekor terendah minggu lalu. Pada hari Rabu (27/7/2022) saham merosot 15 persen, terbesar sejak Maret.
Salah satu tantangan terbesar Country Garden adalah bahwa sebagian besar proyek yang baru diluncurkan berada di kota-kota yang disebut kota tingkat 3 dan 4. Di mana pembeli rumah memiliki pendapatan yang lebih rendah dan lebih mungkin untuk melewatkan pembayaran ketika ekonomi sedang lesu.
“Ini bisa membuatnya paling terekspos pada penurunan di pasar," kata analis senior di Bloomberg Intelligence, Kristy Hung.
Sementara itu, penjualan kontrak pembangun merosot hampir 40 persen menjadi 185,1 miliar yuan untuk enam bulan pertama tahun ini. Hung memperkirakan pengembang perlu menghabiskan hingga 337 miliar yuan untuk mengirimkan properti yang telah dijual sebelumnya, tetapi belum dipesan.