REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN holding pangan atau ID Food bersama Kementerian Perhubungan, Badan Pangan Nasional, PTPN Group, Pos Indonesia dan BRI mulai mendistribusikan gula dan minyak goreng curah ke pasar-pasar tradisional di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal ini merupakan kolaborasi agregasi distribusi pangan lintas pemangku kepentingan. Pengiriman dua komoditas pangan tersebut tiba di pelabuhan Kupang secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut pada Rabu (11/5).
Gerakan kolaborasi untuk pemerataan pangan ini diinisiasi pertama kali oleh Badan Pangan Nasional bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan kolaborasi agregasi pangan via tol laut ini diciptakan untuk dilaksanakan secara berkelanjutan, perdana dan prioritas di Kupang, selanjutnya wilayah timur lain, termasuk Sorong, Merauke
"Jadi kita berdayakan wilayah Timur sehingga di Timur pun perekonomiannya juga berkembang. Selain minyak goreng dan gula kedepannya bisa juga distribusi komoditas lain via tol laut seperti beras dan jagung, hal ini juga dibahas sebelumnya dengan Menhub Budi Karya," ujar Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/5).
Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulpyana mengatakan sesuai estimasi kapal tiba pada 10 Mei 2022, kedatangan kapal dilakukan penyambutan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang, BUMN Holding pangan ID FOOD, BRI dan Pos Indonesia, PTPN Group dan Pemerintah Daerah setempat.
"Kemenhub pun ikut mengawal langsung kedatangan kapal hingga proses dispensing minyak goreng ke tangki distribusi dari lokasi gudang PT BGR Logistik Indonesia ID Food Group," ujar Andre.
Kegiatan seremonial bongkar muatan minyak goreng curah disambut baik Wakil gubernur NTT Josef Nae Soi. Josef menilai hal ini menjadi tonggak sejarah dan suatu kehormatan bagi rakyat NTT dalam menerima pendistribusian beratus ton minyak goreng curah dan gula untuk kebutuhan masyarakat.
"Kami mendukung kedaulatan pangan dengan meningkatkan keterjangkauan rantai pasok pangan di NTT," ucap Josef.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan mengatakan sebanyak 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula mulai didistribusikan ke pasar-pasar tradisional dan UMKM di Kupang serta melibatkan juga asosiasi pedagang pasar dan Koperasi melalui anak usaha Holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo.
"Ke depan ID Food sedang mempersiapkan platform digital agar setiap pendistribusian pangan dapat termonitor hingga ke konsumen," ujar Frans.
Selain itu, sebagai upaya menciptakan ekosistem pangan di wilayah lokal, Frans menambahkan ID Food juga menggandeng nasabah UKM binaan Bank BRI untuk pendistribusian minyak goreng ke pasar- pasar tradisional dan UMKM di daerah sekaligus BRI dapat mendukung UKM maupun pedagang jika ada yang membutuhkan pembiayaan.
Frans melanjutkan, penyedia minyak goreng dan gula ID Food bekerja sama dengan PTPN Group yakni PT Industri Nabati Lestari (INL), anak usaha Holding Perkebunan Nusantara dan gula produksi PTPN II.
Direktur Utama PTPN, Abdul Ghani mengatakan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai penjaga ketahanan pangan bersinergi dengan ID Food untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan, khususnya untuk minyak goreng dan gula.
"Sinergi distribusi ini akan menjadi solusi kendala logistik pangan yang disebabkan biaya atau ongkos logistik yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya komoditas pangan di wilayah tertentu," kata Ghani.
Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah (BKM) Bank BRI, Amam Sukriyanto menyampaikan BRI menyambut baik sinergi ini. Dengan jaringan kerja yang tersebar hingga pelosok Indonesia, BRI siap mendukung para pelaku UMKM di Indonesia, salah satunya dengan mensinergikan Sitolaut milik Kementerian Perhubungan dengan layanan BRIStore yang menghubungkan langsung distributor dan retailer dalam sebuah platform aplikasi.