REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mulai memperluas cakupan ekspornya di kawasan Asia Tenggara. Untuk pertama kalinya, produsen beton ini menyuplai produk untuk proyek infrastuktur di Myanmar dengan nilai kontrak mencapai 1,73 miliar kyat atau setara Rp 15 miliar.
Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Poerbayu Ratsunu, menjelaskan perseroan menyuplai produk spun pile atau tiang pancang (mutu K-800) atau disebut PHC Piles (pretensioned spun high strength concrete) dengan panjang 10-15 meter ke proyek pelabuhan Thilawa Shipyard Myanmar. Menurut Poerbayu, perseroan selalu memastikan produk yang disuplai memiliki kualitas yang baik.
“Melalui proyek ini, menjadi bukti bahwa perusahaan mampu memproduksi PHC Piles sesuai dengan indikator standar dari luar negeri,” kata Poerbayu dikutip Selasa (12/10).
Adapun jumlah produk PHC Piles yang dikirimkan untuk proyek pelabuhan di Myanmar itu mencapai 17.729 meter atau setara 1.580 batang. Produk akan dikirim melalui jalur laut menggunakan kapal tongkang berkapasitas 300 feet (7500 ton).
Poerbayu menjelaskan proses muat barang dimulai sejak 6 Oktober 2021 dengan menggunakan trailer dari Plant Bojonegara ke Terminal Multipropose PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Merak, Provinsi Banten. Selanjutnya, pengiriman dilanjutkan menggunakan kapal tongkang yang direncanakan akan bersandar di Pelabuhan pada 10 Oktober 2021.
"Nantinya produk ini akan sampai di Pelabuhan Industri Myanmar dengan estimasi 10-15 hari tergantung kondisi cuaca dan jalur transportasi," terang Poerbayu.
Perusahaan optimistis masih memiliki peluang untuk mendapatkan proyek sejenis ini di masa mendatang. Ke depan, perusahaan akan terus menyusun strategi untuk menjangkau pasar eksternal dengan melakukan kemitraan dengan holding dan kolaborasi dengan kontraktor atau precaster internasional.
Sebagai informasi, hingga Agustus 2021, WSBP membukukan perolehan nilai kontrak baru sekitar Rp 857 miliar. Aset perusahaan sampai dengan semester pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 10,2 triliun, liabilitas sebesar Rp 9,2 triliun, dan ekuitas sebesar Rp 981 miliar.
WSBP mentargetkan beberapa proyek hingga akhir tahun yaitu di antaranya Proyek Cimanggis Cibitung Tollways, Tol Kapal Betung, dan PLTA Wado Sumedang.