REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Bank BNI dan Bank Indonesia (BI) melakukan kurasi terhadap ratusan produk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) agar bisa masuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan dan Bangga Wisata Indonesia (BWI).
"Ada sebanyak 111 UMKM kerajinan di Sulut yang mulai dikurasi oleh BNI dan BI," kata Pemimpin BNI Wilayah 11 Manado Koko Prawira Butar-Butar, di Manado, Kamis (27/5).
Gernas BBI merupakan bentuk program dukungan terhadap produk dalam negeri, UMKM dan ekonomi nasional yang diresmikan oleh Presiden RI sejak tahun 2020. Dengan program ini diharapkan dapat mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga menggunakan produk lokal dan meningkatkan perekonomian domestik.
Kementerian Perdagangan selaku Movement Manager bekerja sama dengan BNI dan BI ditunjuk untuk mensukseskan Gernas BBI di Sulut. Kurasi produk kerajinan pilihan misalnya makanan olahan, kerajinan, kain dan kopi pada 111 UMKM Sulawesi Utara yang dilaksanakan mulai Senin 24 Mei 2021.
Tahapan penguatan artisanal ini tujuannya meningkatkan kualitas dan pendampingan UMKM Sulawesi Utara. Aktivitas yang dilaksanakan antara lain, mengidentifikasi produk unggulan, pendampingan usaha hingga kemitraan artisan dan melakukan upaya onboarding UMKM pada platform ecommerce untuk transaksi online.
Kegiatan ini akan mendorong penciptaan nilai tambah produk UMKM sehingga dapat mengikuti tren pasar dalam dan luar negeri, serta meningkatkan daya saing dan meraih peluang ekspor produk UMKM apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, transformasi UMKM untuk menjadi lebih digital menjadi sangat relevan. Pada 2020, Gernas BBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM Onboarding ke platform ecommerce. Melanjutkan sukses Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), tahun ini 2021 BBI akan lebih fokus kembangkan potensi daerah.