REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk menargetkan kontrak baru senilai Rp 24 triliun hingga akhir tahun ini. Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson optimistis target tersebut dapat terealisasi mengingat perusahaan telah memiliki sejumlah rencana strategis ke depan.
"Sampai April, sekitar Rp 3,5 triliun yang sudah kita dapat. Kita masih tetap optimistis, nanti kita akan ikuti tender-tender pada kuartal III dan IV," ujar Entus dalam jumpa pers virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta, Selasa (25/5).
Direktur Operasi I Adhi Karya Suko Widigdo mengatakan perusahaan telah berhasil mendapatkan proyek Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) paket 5A.
"Untuk tahun ini kita sedang mengikuti tender investasi untuk tol JORR Express, kemudian diharapkan pada akhir tahun ini kita juga mengikuti proses pengadaan konstruksinya bagi tol JORR Express. Itu rencana untuk 2021," ucap Suko.
Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan perusahaan juga tengah menatap pasar luar negeri. Pundjung menyampaikan Adhi Karya tetap akan berfokus pada sektor infrastruktur perkeretaapian untuk pasar luar negeri.
"Kita saat ini menyasar pasar di Asia Tenggara, terutama yang banyak proyek perkeretaapian seperti di Filipina, saat ini kita akan ikuti enam paket pekerjaan commuterline di Filipinan, dengan harapan tahun depan setidaknya dapat satu kontrak pada 2022," ujar Pundjung.
Selain pasar luar negeri, lanjut Pundjung, Adhi Karya saat ini juga sudah mendapatkan kontrak pengerjaan stasiun Sarinah atau Thamrin pada paket MRT CB201 di sepanjang Bundaran HI sampai Juanda.
"Untuk CB202 proposal kita sudah submit bulan lalu, saat ini sedang negoisasi. Kita harapkan Juli ada hasilnya," ucap Pundjung.
Pundjung menambahkan perusahaan juga menargetkan anak usaha, PT Adhi Commuter Properti (ACP), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini. Pundjung mengatakan pasar properti saat ini sudah mulai menunjukan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu. Adhi Karya, ucap Pundjung, telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk penguatan sisi produk dan meningkatan pendanaan.
"Kemarin (ACP) kami sudah melalukan obligasi senilai Rp 500 miliar dan alhamdulillah terserap pasar seluruhnya. Ini menunjukan respons pasar sangat positif untuk ACP. Kita optimistis akhir tahun ini ACP bisa IPO," kata Pundjung.
Direktur SDM Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perusahaan saat ini tengah menanti financial close atau pemenuhan pembiayaan untuk proyek Jalan Tol Solo-Jogja. Agus mengatakan Adhi Karya memiliki 24 persen saham dalam proyek konsorsium yang terdiri atas swasta dan BUMN dengan PT Daya Mulia Turangga dan PT Gama Group menggenggam porsi saham 51 persen, dan 25 persen dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
"Ditargetkan Juni atau Juli ini akan financial close," kata Agus.