Rabu 31 Mar 2021 06:35 WIB

Bank Panin Kantongi Laba Bersih Rp 3,12 Triliun

Panin Bank memperkuat layanan perbankan elektronik dan digital.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Panin (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Bank Panin (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pan Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih Rp 3,12 triliun sepanjang 2020. Adapun realisasi ini didorong pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 77,16 persen menjadi Rp 3,36 triliun dibandingkan periode 2019. 

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan di tengah kondisi pandemi 2020, perusahaan melakukan pengaturan kembali komposisi portofolio aktiva produktif untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan kredit.

Baca Juga

“Secara konsolidasi, laba bersih bank tercatat sebesar Rp 3,12 triliun, dengan laba operasional sebelum pencadangan tumbuh 13,7 persen sebesar Rp 6,69 triliun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi surat-surat berharga di tengah kecenderungan penurunan suku bunga pasar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/3).

Adapun peningkatan penanaman dalam surat utang negara (SUN) memberi kesempatan meraih capital gain, yang mendorong laba bersih individual bank (bank only) meningkat menjadi sebesar Rp 3,08 triliun, dibanding akhir 2019 sebesar Rp 3,07 triliun.

Total aset konsolidasi sebesar Rp 218,07 triliun atau naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 211,29 triliun. Total kredit sebesar Rp 129,89 triliun, mengalami penurunan sebesar 14,3 persen terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan kredit di tengah lambatnya pertumbuhan perekonomian dan penerapan prinsip kehati-hatian untuk menjaga kualitas portofolio kredit.

Posisi likuiditas bank terjaga dengan baik didukung peningkatan dana pihak ketiga sebesar 8,9 persen atau setara Rp 143,03 triliun. Tabungan dan giro mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dari pertumbuhan DPK.

Tabungan tumbuh 14,7 persen dan giro tumbuh sebesar 18,9 persen. Hal ini menunjukkan perusahaan mendorong peningkatan CASA sebesar 39,4 persen. Rasio likuiditas Loan-to- Deposit Ratio (LDR) berada pada posisi optimum sebesar 83,3 persen.

Dari sisi lain, Panin Bank memperkuat layanan perbankan elektronik dan digital yang semakin lengkap dan terus berinovasi untuk mewujudkan kualitas layanan dan pengalaman perbankan yang baik bagi nasabah. Mobile Panin, Internet Panin, dan ATM Panin sebagai jalur transaksi utama bagi nasabah dalam masa pandemi menunjukkan peningkatan jumlah transaksi disertai kenaikan pendaftar baru dibanding dengan pencapaian akhir 2019.

Pada akhir 2020, rasio NPL terjaga dan membaik menjadi 3,01 persen dibanding akhir 2019 sebesar 3,02 persen. Ke depan Panin Bank berupaya meningkatkan pencadangan aktiva produktif.

Sepanjang 2020, perusahaan telah mengalokasikan biaya pencadangan penurunan kualitas aset yang cukup signifikan sebesar Rp 2,69 triliun, sehingga non performing loan (NPL) coverage ratio lebih dari 151 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement