Senin 08 Dec 2025 10:13 WIB

Biro Komunikasi Kementan Minta Maaf, Bantuan Beras Kini Capai 16 Miliar, Bukan Lagi 1,3 Miliar

Kementan menegaskan komitmen menjaga akurasi data dan transparansi.

Kementrian Pertanian memberikan bantuan beras kepada warga terdampak banjir di Sumatra.
Foto: Kementan
Kementrian Pertanian memberikan bantuan beras kepada warga terdampak banjir di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menanggapi ramainya perhatian publik terkait data bantuan yang beredar untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera. Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada warganet yang turut mengawasi dan memberikan masukan terkait transparansi data.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menyampaikan permintaan maaf atas data yang menjadi perbincangan publik ini. Bagi Kementan pengawasan publik sangat membantu memastikan akuntabilitas setiap bantuan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi, dan kami sampaikan saat ini bantuan beras pemerintah sudah mencapai 1.200 ton senilai 16 miliar rupiah,” ujarnya, Senin (8/12/2025).

Arief menjelaskan foto data awal bantuan yang beredar senilai 1,3 miliar tidak mencantumkan satuan volume secara lengkap. Volume 21.874 yang tertulis adalah jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, bukan per kilogram. Ia menegaskan hal ini telah diperbaiki untuk menghindari kesalahpahaman informasi.

photo
Kementrian Pertanian memberikan bantuan beras kepada warga terdampak banjir di Sumatra. - (Kementan)

Selain itu, Arief menegaskan Kementan juga tidak membeli barang-barang bantuan tersebut menggunakan anggaran, melainkan menerima langsung bantuan dalam bentuk barang dari mitra dan pihak yang ingin berkontribusi. Kementan kemudian menyalurkan bantuan tersebut ke wilayah terdampak.

Arief menambahkan besarnya nilai dan volume bantuan menjadi pengingat pentingnya pengawasan internal yang kuat. Karena itu, Kementan memperkuat peran Inspektorat Jenderal dalam setiap proses pengelolaan dan distribusi bantuan, agar seluruhnya dapat dipertanggungjawabkan dan mudah diaudit.

Kementan menegaskan komitmen menjaga akurasi data, transparansi, dan memastikan bantuan tersampaikan tepat sasaran kepada masyarakat terdampak bencana di Sumatera.

“Kami terbuka terhadap kritik dan koreksi. Setiap sen uang donasi akan dipertanggungjawabkan dan diaudit . Yang terpenting kini adalah memastikan bantuan benar-benar sampai kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan di lapangan,” kata Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement