REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengatakan potensi besar sektor industri olahraga. Oleh karena itu, Faisol mendukung penuh langkah Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, memperkuat ekosistem industri olahraga nasional.
"Nilai ekspor alat industri olahraga itu 4,3 persen atau sekitar 222 juta dolar AS," ujar Faisol saat menghadiri Indonesia Sport Summit 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Ahad (7/12/2025).
Faisol menyebut nilai tersebut masih berpotensi meningkat ke depan. Ia mengatakan industri olahraga Indonesia saat ini berada pada level kompetitif dengan Vietnam dan Meksiko untuk pasar Amerika Serikat (AS).
"Ekspor terbesar alat-alat olahraga kita ke Amerika, walau Amerika beberapa waktu lalu sempat menutup ekspor negara lain tapi perlahan mulai membaik," ucap Faisol.
Faisol mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan momentum di balik ketegangan antara AS dengan China. Ia mengatakan produk-produk alat olahraga dari Negeri Tirai Bambu tersendat masuk pasar AS akibat ketegangan geopolitik.
"Mereka melihat tempat-tempat seperti Indonesia untuk melakukan relokasi pabrik. Tercatat terakhir (ada) sembilan perusahaan (dari Cina mau relokasi ke Indonesia)," kata Faisol.
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mendukung kolaborasi Kementerian UMKM, Kemenpora, dan Kemenperin menetapkan TKDN tertentu sebagai syarat izin edar produk olahraga. Maman menyampaikan langkah tersebut bertujuan melindungi produk lokal.
"Kalau dari potensi nilai, dalam satu tahun itu rata-rata Rp 40 triliun di sektor olahraga. Artinya kalau ini bisa diserap oleh produk domestik kita, ini kan luar biasa positif," ujar Maman.
Maman meyakini syarat tersebut mampu membendung banjirnya produk-produk dari luar negeri. Ia mengatakan perlindungan terhadap produk lokal dan UMKM menjadi bentuk nyata keberpihakan pemerintah.
"Di sisi hulu juga harus ditahan, jangan sampai produk-produk yang dari luar ini, impor ini masuk dengan merajalela. Akhirnya membanjiri market domestik kita," lanjut Maman.
Maman mengatakan serbuan produk impor berdampak negatif terhadap keberlangsungan UMKM. Ia menyebut importasi produk-produk tersebut membuat pelaku UMKM tidak mampu bersaing.
"Nah ini yang lagi mau kita coba tahan. Jadi Mas Erick (Thohir) tetap mendorong kebijakan pro kepada sektor olahraganya, industri olahraganya dengan Kemenperin, kita jaga juga UMKM-nya sambil kita sterilisasi market domestik," kata Maman.