REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tak menyurutkan pembangunan Superblock Sakura Garden City di bilangan Cipayung, Jakarta Timur. Bahkan pandemi menjadi tantangan bagi pengembang properti untuk tetap menjalankan roda bisnis demi menggerakkan perekonomian nasional.
PT Sayana Integra Properti (SIP), pengembang kawasan hunian terintegrasi itu memastikan untuk menggelar seremoni tutup atap (topping off) pembangunan Tower Cattleya, pada 27 Maret 2021. Tower Cattleya merupakan gedung pertama dari empat gedung vertikal yang akan dibangun pada pengembangan tahap satu di Kawasan Superblock Sakura Garden City.
Tower Cattleya akan mencakup 28 lantai dengan total 690 unit apartement dan bakal mulai diserahterimakan kepada pemiliknya pada Desember tahun ini. Chief Operating Officer PT Sayana Integra Properti, Shu Kanazawa menjelaskan, superblok ini sesuai masterplan akan dibangun secara bertahap.
Superblok akan mengintegrasikan 12 tower residensial dengan total 5.000 unit apartemen dan 80 unit ruko ritel promenade serta dua tower komersial untuk perkantoran dan hotel bintang empat. “Selain itu, kami juga akan membangun lifestyle mall seluas 30 ribu meter persegi untuk kebutuhan penghuni. Mal ini nantinya akan melengkapi fasilitas gaya hidup masyarakat modern yang sudah tersedia di sekitar kawasan,” ujar Shu Kanazawa.
Chief Marketing Officer Edward Sinanta menyebut kendati tidak sebagus tahun sebelumnya tetapi aktivitas pemasaran unit apartemen Superblock Sakura Garden City masih berjalan normal. Menurutnya kepuasan konsumen merupakan prioritas utama perseroan. Sebab berawal dari situlah kepercayaan akan muncul.
“Salah satu diantaranya, kami berkomitmen untuk menghadirkan proyek berkualitas tinggi dengan delivery yang tepat waktu. Pelaksanaan topping off pembangunan Tower Cattleya pada akhir bulan ini adalah bukti dari komitmen tersebut. Tanpa itu semua, perusahaan tidak akan bisa maju dan berkembang,” kata Edward.
Mengingat pandemi belum berakhir, seremoni topping off akan digelar secara daring melalui zoom cloud meeting. “Cara ini kami lakukan agar konsumen tetap dapat mengikuti aktivitas pemasaran secara aman dan nyaman. Karena sudah sesuai dengan prosedur kesehatan (prokes) sebagai upaya memutus rantai pandemi Covid-19, seperti yang dianjurkan oleh pemerintah pusat maupun daerah” terangnya.